Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Gandeng CSR, Pemkot Solo Salurkan Bantuan Gerobak Senilai Rp 9 Juta

Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi UKM memberikan bantuan gerobak untuk 9 Pedagang Kaki Lima

|

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi UKM memberikan bantuan gerobak untuk 9 Pedagang Kaki Lima (PKL) di kecamatan Pasar Kliwon, Kamis (1/2/2024).


Sembilan gerobak itu diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa di halaman kantor Kecamatan Pasar Kliwon.


Ditemui usai penyerahan, Teguh Prakosa menyampaikan program penyerahan bantuan ini sudah berjalan selama 15 tahun. Tidak hanya dana dari pemerintah, Pemkot juga menggandeng CSR.


"Kami menilai, para PKL ini memerlukan gerobak yang lebih baik. Guna menggiatkan para PKL lebih giat kerjanya karena barangnya baik fasilitasnya baik dan bersih."


"Harapannya supaya menggiatkan para pedagang untuk bangkit dan membangun ekonominya keluarga," katanya kepada tribunjateng.com.


Teguh melanjutkan, nantinya pedagang yang mendapat bantuan akan di monitoring agar gerobak senilai Rp 9 juta yang sudah diberikan dipergunakan dengan baik dan tidak dipindah tangankan.


"Monitoringnya, Dinas Perdagangan telah menggandeng perangkat di kelurahan masing-masing untuk memantau dan memonitor teman-teman yang sudah diberikan agar tidak dipindahtangankan itu saja,” imbuhnya.


Sementara itu, Shinta Kartika Sarie salah satu penerima manfaat mengaju sangat senang mendapatkan bantuan gerobak ini. Ia mengaku baru kali ini mendapatkan bantuan.


Pedagang bakso dan mie ayam mengaku selama dua tahun berjualan dirinya harus menyewa gerobak dengan harga 12 ribu rupiah per hari.


"Saya jualan udah dua tahun, gerobak nyewa sehari Rp12 ribu, bayarnya tiap 10 hari sekali. Karena kan jualan kadang sepi kalau bayar Rp 120 itu ya banyak,"ucapnya. 


Karena penghasilan tidak menentu, akhirnya Shinta mengembalikan gerobak itu dan tidak lagi menyewanya. Setelah berhenti berjualan mie, ia beralih berjualan online selama 6 bulan.


Lantas, dirinya memutuskan untuk mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kota Solo. Meski harus direnovasi, Shinta mengaku sangat senang mendapatkan gerobak.


"Gerobak sudah saya kembalikan akhirnya jualnya online. Apapun dijual ya mie ayam, snack apapun. Akhirnya saya ke Balaikota mengajukan minta gerobak," kisahnya. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved