Pemilu 2024
Pembagian Bansos ala Jokowi Dikritik, Menteri Ini Pasang Badan: Capres Itu Maunya Kerja di Atas Meja
Praktik pembagian bansos yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik oleh dua calon presiden (capres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo
Anies mengatakan, pemberian bansos juga harus tepat sasaran. Artinya diberikan melalui pendataan yang baik, informasi data itu harus akurat dan melalui mekanisme yang birokrasi.
"Bukan dibagikan di pinggir jalan tapi dibagikan langsung di lokasi menggunakan jalur birokrasi," jelas dia.
Selain itu, Anies juga menyebut bahwa bansos juga harus diberikan kapada masyarakat pra sejahtera. Terkait bansos ini, Anies telah menyusun program yakni Bansos Plus.
"Kami menyusun ini sebagai bagian dari perubahan ada Bansos plus, angkanya ditingkatkan yang belum masuk, masih miskin dimasukkan dan diberikan bekal pelatihan, pendampingan, supaya mereka pelan-pelan bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera," tuturnya.
Di sisi lain, Anies juga menyatakan bahwa ketika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta terkait penyaluran bansos ini juga telah dilakukan dan diberikan label anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Ketika saya bertugas di Jakarta semua paket Bansos di kardusnya diberikan label dibiayai APBD DKI Jakarta bukan dari gubernur, dari uang rakyat lewat APBD DKI Jakarta," ungkapnya.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Tegaskan Bansos Adalah Program APBN
Sementara itu calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, negara bertugas untuk menciptakan keadilan sosial, bukan bantuan sosial (bansos).
Karenanya, Ganjar mengusulkan agar nama bansos yang dibagikan pemerintah untuk masyarakat diubah menjadi bantuan kesejahteraan rakyat (bantuan kesra).
"Karena tugas negara itu menciptakan keadilan sosial, bukan menciptakan bantuan sosial," kata Ganjar di lokasi debat.
Ganjar juga menekankan pentingnya agar data penerima bantuan dari pemerintah diperbaiki agar tepat sasaran.
"Ini yang pernah kita lakukan dan ketika kawan-kawan kades bersusah payah diberikan ke atas balik lagi pada data yang sama, seolah-olah kita abai pada soal data ini," ujar Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut, hal tersebut penting agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran.
"Sehingga, betul-betul bansos yang diberikan yang rencananya tadi menurunkan kemiskinan, mengurangi Gap," ungkap Ganjar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.