Berita Regional
Siasat Ridwan, Manipulasi Pengeluaran Bank Banten Untuk Bobol Uang Rp 6,1 Miliar Buat Judi Slot
Inilah tampang Ridwan, tersangka pembobol brankas Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Banten Malimping.
TRIBUNJATENG.COM, SERANG - Inilah tampang Ridwan, tersangka pembobol brankas Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Banten Malimping.
Hanya dalam waktu 7 bulan, pelaku bisa mengantongi uang yang diambil dari brankas sebanyak Rp 6,1 miliar.
Siasatnya agar tidak ketahuan yakni dengan mengambilnya secara bertahap.
Baca juga: Loloskan Kredit Fiktif Senilai Rp 61 Miliar, Pejabat Bank Banten Resmi Jadi Tersangka
Diketahui, Ridwan menjabat sebagai supervisior sejak Februari hingga September 2022.
"Jabatannya itu mulai Februari 2022 sampai September 2022, sekitar 7 bulan, dan telah memanfaatkan korupsi dengan cara mengambil uang tunai di brankas," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Didik Farkhan Alisyahdi kepada wartawan. Senin (5/1/2024).
Aksi Ridwan mengambil uang tunai di brangkas dilakukan saat sore atau malam hari ketika karyawan sudah pulang.
Saat kondisi kantor sepi, Ridwan yang memiliki kunci ruang brankas dan sandi brankas dengan leluasa mengambil uang operasional bank.
"Karena jabatan dia, diialah yang memegang kunci dan sandi," ujar Didik.
Didik menyampaikan, uang dalam berankas diambil tersangka setiap hari.
Agar aksinya tidak diketahui, Ridwan memanipulasi laporan keuangan bank agar terbebas dari tim auditor internal bank pelat merah itu.
"Untuk mengelabui auditor selalu membuat input fiktif supaya balance dengan pengeluaran. Faktanya tidak pernah ada pengeluaran," ungkap Didik.
Namun, tersangka tidak bisa mengelak walaupun sudah membuat laporan fiktif.
Sebab, tim pengawas bank menemukan adanya rekaman CCTV saat tersangka mengambil uang tunai dari berangkas.
Bank Banten pun melaporkan Ridwan ke Kejati Banten untuk ditindakpanjuti.
Hasil pemeriksaan, Ridwan menggunakan uang yang diambilnya dari berangkas untuk keperluan pribadinya.
Didik menyebut, tersangka menggunakan uang untuk bermain judi slot, meminjamkan ke teman, untuk membeli rumah mewah.
"Masih kita kejar ini betulkah aliran uangnya itu karena lumayan Rp 6,1 miliar itu masa dipakai judi online, mau kita tracking aset dan kekayaan dan larinya itu ke mana," tandas Didik.
Evaluasi
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar meminta jajaran direksi Bank Banten mengevaluasi setiap pegawainya.
Permintaan evaluasi dilakukan agar peristiwa pembobolan brangkas seperti di Kantor Cabang Pembantu Bank Banten Malimping senilai Rp 6,1 miliar tidak terjadi lagi.
"Tentu, pasti, (dievaluasi), karena penegakan hukum ini upaya kita mengatakan proses pembelajaran," kata Al Muktabar kepada Kompas.com di Serang, Selasa (6/1/2024).
Dikatakan Al Muktabar, Pemprov Banten selaku pemegang saham terbesar sangat tegas meminta jajaran direksi untuk tidak main-main mengelola Bank Banten.
Baca juga: Bobol Brankas, Pejabat Bank di Banten Gunakan Uang Rp6,1 Miliar untuk Judi Online
Apalagi, lanjut Al Muktabar, sampai ada tindak pidana seperti yang terjadi di Bank Banten Malimping.
"Kita benar-benar sedang memperkuat Bank Banten, jika ada di luar jalur sistem perbankan maka dilakukan penegakan hukum," ujar Al Muktabar.
"Kita menjaga hal-hal yang memungkinkan memengaruhi kepercayaan, trust kepada Bank Banten. Justru dengan adanya penegakan hukum kita selesaikan problemnya dengan proses hukum," sambung dia. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com
Presiden Prabowo: DPR Cabut Tunjangan hingga Kunjungan Luar Negeri |
![]() |
---|
Respons Ahmad Sahroni Usai Dua Rumahnya Dijarah: Saya Tidak Terima! |
![]() |
---|
10 Fakta Penjarahan 2 Rumah Ahmad Sahroni, Jam Tangan Rp 11 Miliar hingga Mobil Tesla Lexus Dirusak |
![]() |
---|
Uang Rupiah dan Dollar di Brankas Milik Ahmad Sahroni Hasil Jarahan Disawer: Ijazah pun Diambil |
![]() |
---|
TNI Diam Saja, Rumah Ahmad Sahroni Dijarah dan Dirusak Massa: Ada yang Bawa Patung Iron Man |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.