Berita Semarang
Alasan Polda Jateng Minta Video Pernyataan dari Para Rektor, Memang Terkait Pemilu
Inilah alasan Polda Jawa Tengah meminta video pernyataan ke sejumlah rektor di antaranya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Inilah alasan Polda Jawa Tengah meminta video pernyataan ke sejumlah rektor di antaranya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Stefanus Satake Bayu mengungkapkan, alasan soal permintaan video testimoni kepada sejumlah rektor di Jawa Tengah.
Satake menegaskan, permintaan video itu merupakan upaya program cooling system dari para tokoh dan akademisi untuk mengampanyekan pemilu damai dan menjaga kondusivitas menjelang hari pencoblosan pemilu serentak.
"Jadi pada satu sisi bahwa tujuannya dalam rangka pemilu ini tadi disampaikan melaksanakan kegiatan cooling system kepada beberapa tokoh baik agama, masyarakat, orang-orang yang punya kompeten untuk bisa membantu menjaga situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar dan tertib," ujar Satake, Selasa (6/2/2024).
Menurut dia, video ajakan pemilu damai dari para tokoh ini dapat berjalan efektif dan diterima masyarakat dengan baik.
"Oleh karena itu, kami minta, Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat, sebagai edukasi sehingga pelaksanaan pemilu berjalan lancar menjaga perstauan dan kesatuan bangsa," imbaunya.
Dalam praktiknya, permintaan video kepada para tokoh di Semarang itu dilakukan petugas yang bekerja di bawah Polrestabes Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, upaya ini sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam untuk menjaga situasi menjelang Pemilu 2024 agar tetap kondusif.
"Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh-tokoh masyarakat pemuda agama kemudian termasuk sivitas akademika untuk memberikan dukungan kepada terlaksananya pemilu damai," ujar Irwan.
Kendati demikian, dia mengatakan, para tokoh tersebut tidak diminta untuk menjelaskan prestasi kinerja Presiden Joko Widodo selama ini. Apalagi keberpihakan terhadap salah satu paslon.
"Tidak ada (soal politik dan pujian Jokowi), tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan itu untuk men-support terciptanya pemilu damai. Tidak ada paksaan terhadap siapa saja yang kita hubungi yang kami anggap layak untuk testimoni atau pesan kamtibmas di Kota Semarang," tegasnya.
Pihaknya juga telah menyampaikan kepada para tokoh bahwa video tersebut akan digunakan untuk publikasi di media sosial untuk mengampanyekan pemilu damai.
"Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan bahwa hasil testimoni akan kami publish karena tujuan kami agar pesan dari tokoh ini sampai khalayak ramai ajakan-ajakannya," tandasnya.
Secara terpisah, Rektor Universitas Katolik Seogijapranata (Unika) Semarang, Ferdinandus Hindarto, mengaku berulang kali dimintai video tertimoni prestasi Presiden Jokowi selama memimpin pemerintahan.
Permintaan video itu mulai diterima Hindarto sejak Jumat (2/2/2024) sampai Selasa (6/2/2024) pukul 11.00 WIB melalui WhatsApp.
| Pengunjung Tentrem Mall Semarang Diajak Peduli Hewan Peliharaan di Acara Bark n' Bite |
|
|---|
| DPD RI Siap Kawal Program Koperasi Merah Putih, Dr Muhdi: Harus Jadi Gerakan Nyata |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Minggu 2 November 2025, Diprediksi Akan Hujan Ringan |
|
|---|
| Ketinggian Banjir di Jalan Kaligawe Semarang Masih Capai 60 Sentimeter, Sabtu 1 November 2025 |
|
|---|
| Akademisi USM Soroti Penyebab Banjir di Kaligawe Semarang yang Berkepanjangan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Kombes-Pol-Stefanus-Satake-Bayu-Setianto-24-juli.jpg)