Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Alasan Rumah Sakit Enggan Ganti Rugi Kasus Pemuda Tewas Setelah Cabut Gigi, Keluarga Korban Viralkan

Seorang pemuda meninggal dunia setelah melakukan cabut gigi di rumah sakit. Kini keluarga pemuda berusia 23 tahun itu menuntut pihak rumah sakit.

Editor: rival al manaf
AndreyPopov
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pemuda meninggal dunia setelah melakukan cabut gigi di rumah sakit.

Kini keluarga pemuda berusia 23 tahun itu menuntut pihak rumah sakit untuk memberikan ganti rugi.

Namun pihak rumah sakit belum bisa menyanggupi karena menganggap nominalnya terlalu tinggi.

Baca juga: Istri Gugat Cerai Suami karena Jarang Mandi, Gosok Gigi Sepekan hanya 2 Kali

Baca juga: 7 Arti Mimpi Cabut Gigi, Satu di Antaranya Pertanda Buruknya Kesehatan

Keluarga kemudian berinisiatif untuk memviralkan kasus pemuda meninggal dunia setelah cabut gigi.

Dampaknya hingga saat ini jasad pemuda itu masih disimpan di rumah duka.

Peristiwa ini terjadi di Provinsi Hunan, China.

Pria yang meninggal setelah cabut gigi itu bernama Wang.

Wang masih berusia 23 tahun.

Suatu hari ia datang ke Rumah Sakit Rakyat Kuiyong di Shenzhen untuk mengobati sakit giginya.

Dari hasil pemeriksaan, dokter memutuskan bahwa Wang harus mencabut dua giginya yang menimbulkan rasa sakit.

Dia menyetujui usulan itu karena merasa tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Setelah prosedur cabut gigi selesai, Wang diminta untuk menjalani rontgen.

Namun sayang kondisi Wang saat itu memburuk.

Saat bangkit dari kursi, Wang tiba-tiba kehilangan kesadaran dan terjatuh, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends, Rabu (7/2/2024).

Dokter pun panik, Wang selanjutnya dipindahkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan darurat.

Dokter yang memeriksa menemukan bahwa Wang menderita pendarahan intrakranial setelah pencabutan gigi.

Pemuda tersebut menjalani kraniotomi darurat, namun ia tetap berada dalam kondisi koma setelah prosedur rumit tersebut.

14 hari setelah itu, Wang dikabarkan meninggal karena kegagalan banyak organ.

Keluarga Wang tidak terima dengan kematian anaknya tersebut.

Mereka kemudian menuntut rumah sakit Shanzen dengan tuduhan staf melakukan malpraktik hingga menyebabkan kematian Wang.

Namun pihak rumah sakit mengklaim dokter gigi tersebut tidak melanggar protokol dan peraturan pengobatan.

Mereka juga menolak membayar sejumlah uang yang diminta keluarga.

Keluarga Wang telah meminta kompensasi sebesar Rp398 miliar.

Namun rumah sakit hanya bersedia membayar sekitar Rp132 miliar.

Karena keluarga khawatir barang bukti akan musnah jika mereka mengkremasi Wang, jenazah pria berusia tersebut disimpan di rumah duka selama lima bulan terakhir.

Sebelumnya juga viral di media sosial Instagram soal kabar meninggalnya pasien seusai operasi cabut gigi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS).

Kabar ini viral di media sosial melalui akun Instagram @latashaqntas.

Korbannya adalah Ita Sucita, warga Kampung Banjarsari, Desa Samarang, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sepupu korban melalui pemilik akun @latashaqntas atau Latasha mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian almarhumah.

Namun, menurutnya, pihak keluarga termasuk suami korban masih merasa ada kejanggalan atas kematian istrinya itu.

Suami korban yang bernama Zani Januari, menurutnya, belum mau berkomentar secara resmi terkait musibah tersebut.

"Kami sebelumnya sudah dua kali protes ke ICU minta bertemu dokter yang bersangkutan tapi enggak ditemuin juga," ujar Latasha saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (18/12/2023).

Dia menuturkan, suami korban hanya ingin penjelasan secara jelas dan utuh atas hilangnya nyawa Ita Sucita.

Termasuk menginginkan data-data pasien diberikan kepadanya secara murni.

"Karena hasil MCU awal pun tidak ada. Bahkan saat check out, rumah sakit tidak bawa berkas apapun," ungkap dia.

"Dari keluarga enggak ingin macam-macam, cuma mau penjelasan dan permintaan maaf saja dari dokter yang bersangkutan langsung," lanjut dia.

Sebelumnya, kasus viral pasien asal Garut yang meninggal usai dicabut gigi telah ditanggapi pihak RSHS Bandung melalui Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Irwan Abdul Rachman.

Irwan menyebut pihaknya turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

Dia mengeklaim, bahwa pihak RSHS Bandung sudah berupaya semaksimal mungkin perihal penanganan terhadap semua pasien yang menjalani perawatan.

"RS Hasan Sadikin telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pasien. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar prosedur pelayanan yang ada di rumah sakit," katanya dalam video resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).

Dia menyayangkan adanya pihak lain membuat konten tanpa adanya klarifikasi dari RSHS Bandung.

Namun demikian, pihaknya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian seluruh pihak terhadap pelayanan di RSHS Bandung.

"Mohon dukungan dan doa semoga RS Hasan Sadikin dapat senantiasa berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat," kata Irwan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved