Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Kisah 3 Rektor di Semarang Diminta Bikin Video Apresiasi Jokowi, Didatangi Senior hingga Polisi

Kisah tiga rektor rektor perguruan tinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang diminta membuat video apresisasi positif untuk penguasa

|
Editor: muslimah
YouTube/Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat ditanya oleh wartawan seusai melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara pada Rabu (7/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kisah tiga rektor rektor perguruan tinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang diminta membuat video apresisasi positif untuk penguasa. 

Ketiganya meliputi Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Ferdinandus Hindarto, Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Kota Semarang, Mudzakir Ali dan Rektor Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gunarto.

Kabar ini mengemuka pertama kali dari cerita yang disampaikan Rektor Unika.

Ferdinandus Hindarto diminta petugas kepolisian untuk membuat video pujian untuk pemerintahan Jokowi.

Namun, Hindarto menolak permintaan dan pihaknya memilih menyatakan kritik lantaran sikap Jokowi dinilai melewati batas prinsip demokrasi.

Rektor SCU Semarang Ferdinandus Hindiarto dalam tajuk Tribun Topic di Gedung Kampus 2 SCU, Kawasan BSB Mijen, Kota Semarang, Rabu(7/2/2024).
Rektor SCU Semarang Ferdinandus Hindiarto dalam tajuk Tribun Topic di Gedung Kampus 2 SCU, Kawasan BSB Mijen, Kota Semarang, Rabu(7/2/2024). (Iwan Arifianto)

Baca juga: Alasan Rektor Unika Semarang Tolak Bikin Video Dukungan ke Kinerja Jokowi, Ditelepon Berulangkali

Baca juga: Bukan Hanya Rektor Unika, Rektor Unwahas Juga Diminta Polisi Buat Video: Didikte Menjunjung si A

Setelah itu menyusul cerita dari Rektor Unissula. Gunarto, mengaku mendapat permintaan untuk tidak mengikuti perguruan tinggi lainnya yang mengkritik dan membuat pernyataan sikap soal kemunduran demokrasi selama pemerintahan Presiden Jokowi.

Gunarto mengungkapkan, dirinya didatangi oleh seorang mantan rektor sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang memintanya tidak ikut membuat seruan atau petisi seperti sivitas akademika kampus lainnya.

Dia menyebutkan, "tim operasi perguruan tinggi" meminta membendung kritik terhadap Jokowi menjelang hari pencoblosan 14 Februari.

Namun, Gunarto menolak permintaan itu. 

Pihaknya tidak bersedia mengungkap identitas orang tersebut lantaran sosok dari tim operasi itu merupakan kawan lamanya.

"Bukan (aparat), tapi bagian tim," ujar dia.

Unissula pada Kamis (8/2/2024) akan menghimpun kekuatan untuk menggelar seruan atau petisi sebagai kritik terhadap kemunduran demokrasi yang memburuk belakangan ini.

"Unissula akan menyampaikan petisi bau busuk nepotisme di Pemilu 2024," ujar Gunarto.

Sementara itu sama seperti Rektor Unika, Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Mudzakir Ali mengaku dimintai polisi membuat video kinerja positif Presiden Joko Widodo.

Mudzakir kemudian mengirimkan video namun dengan versinya, ia tidak mau didikte.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved