Pemilu 2024
Pengusaha Katering PPJI Siap Kawal Program Makan Siang Gratis
Pengusaha katering yang tergabung dalam Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) menilai program makan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengusaha katering yang tergabung dalam Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) menilai program makan siang gratis Prabowo-Gibran tidak mungkin dilakukan oleh swasta sendiri.
Harus ada keterlibatan masyarakat yang sekaligus menjadi proses pemberdayaan ekonomi.
“Dari satu butir telur yang ada di makan siang anak kita nanti saja kita bisa bayangkan pergerakan ekonomi mulai dari peternak, transportasi, pedagang besar, sampai ibu-ibu yang memasak.
Semua lini bergerak, terutama lini-lini ekonomi rakyat dan UMKM. Belum pernah ada program seperti ini,” ujar Iden.
PPJI mengaku siap mengawal program ini dengan menyediakan edukasi dan sertifikasi kepada UMKM dan komunitas.
Ada pelatihan sertifikasi laik hygiene, standar keamanan pangan, termasuk sertifikasi halal yang akan disediakan PPJI.
“Pelatihan ini penting agar program makan siang gratis ini dapat dijalankan oleh masyarakat luas dengan kompetensi yang memadai dan anak-anak kita terjamin keamanan pangan dan kesehatannya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal II PPJI Budi Syahmenan.
Program makan siang gratis Prabowo-Gibran adalah program strategis, berdimensi luas, dan berdampak jangka panjang.
Selain memberi kecukupan gizi bagi anak usia sekolah sejak prasekolah (TK atau PAUD), SD, SMP, SMA dan SMK, serta sekolah agama yang sederajat, program ini bisa memberi kontribusi hingga 1 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia.
Ketua Umum Aksi Sahabat Gibran (AksiBaGi) Dadi Krismatono menjelaskan, ketika biaya anak-anak makan siang ditanggung oleh pemerintah maka beban rumah tangga untuk menyediakan makan siang tidak ada lagi. Beban tersebut dapat berupa memasak makanan, maupun memberi uang saku.
Dengan pengalihan beban, maka tiap-tiap rumah tangga dapat menabung uang yang seharusnya dikeluarkan untuk makan siang.
“Kami sudah berkeliling di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Para orang tua siswa mendukung program ini karena selain memastikan asupan gizi untuk anak mereka, merek juga dapat menyisihkan pendapatan untuk keperluan lain. Kelihatannya kecil, tapi ketika diakumulasi secara nasional, penghematan itu bisa mencapai Rp200 triliun atau setara 1 % PDB,” ujar Dadi dalam penutupan rangkaian simulasi penyajian makan siang gratis Prabowo-Gibran di Graha Saba Buana, Solo (07/01/2024).
Dalam simulasi ini, AksiBaGi menggandeng pengusaha katering yang tergabung dalam Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI), mulai dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Total ada 18 titik di tiga provinsi yang didatangi selama kurang lebih satu bulan.
“Bersama chef dan pelaku usaha boga kami sudah menghitung bahwa dengan Rp15.000 sampai Rp18.000, kita sudah bisa menyediakan makanan bergizi sesuai Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan,” papar Dadi.
Jika satu kali makan membutuhkan Rp15.000, lanjut Dadi, maka dalam 25 hari sekolah akan ada penghematan sebesar Rp375.000 per bulan.
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.