Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kisah Sudarsih Korban Banjir Demak, Bertahan di Atap hingga Tengah Malam, Kelaparan Kedinginan

Inilah kisah para korban banjir di Karanganyar Demak yang kini mengungsi di Kabupaten Kudus

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
Para pengungsi banjir Karanganyar Demak tengah beristirahat di Posko Pengungsian Terminal Induk Jati Kudus, Jumat (9/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Inilah kisah para korban banjir di Karanganyar Demak yang kini mengungsi di Kabupaten Kudus.

Bukan saja warga yang punya kisah.

Tim penyellamat juga punya kendalanya.

Kini ratusan pengungsi menempati posko pengungsian yang dibuka di Kabupaten Kudus yaitu di Posko Jembatan Tanggulangin, di Terminal Induk Jati, dan Balai Desa Jati Wetan.

Baca juga: Cegah Banjir Susulan, BPBD Kabupaten Semarang Bangun Tanggul Sungai Sementara di Bawen

Baca juga: SAH! Harga BBM Terbaru Seluruh Indonesia Mulai Hari Ini Sabtu 10 Februari 2024, Cek JAWA BALI DIY

Para pengungsi merasa aman ketika dirinya dan keluarga berhasil dievakuasi oleh sejumlah petugas gabungan.

Pasalnya tingginya kondisi banjir membuat mereka was-was. Sebagian besar rumah mereka tenggelam hanya tinggal atap yang tersisa.

Salah seorang pengungsi di Terminal Induk Jati Kudus Supiah warga Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak mengisahkan, bahwa banjir terjadi begitu cepat pada Kamis 8 Februari 2024. Belum sempat dia menyelamatkan diri ketinggian banjir sudah setinggi leher orang dewasa.

“Jam 12 siang itu banjir arusnya deras. Terus naiknya cepat sekali. Pada pukul 4 sore saya bersama anak menyelamatkan diri ke rumah tetangga yang lantai dua,” kata Supiah.

Untuk menuju rumah tetangga yang lantai dua, Supiah dan anaknya harus membawa galon sebagai pelampung untuk menyelamatkan diri.

Suasana Posko Pengungsian banjir Demak di Tanggulangin
Suasana Posko Pengungsian banjir Demak di Tanggulangin (TRIBUNJATENG/Rezandra Akbar)

Sesampai di rumah tetangganya tersebut, dia merasa lega. Hal serupa juga dilakukan oleh sejumlah warga lainnya dengan menyelamatkan diri ke rumah lantai dua milik tetangga.

“Itu rumah tetangga lantai dua pakai kayu, penuh sekali. Warga pada menyelamatkan diri di situ, kondisi rumah sudah tinggal atap saja,” kata Supiah.

Setelah bertahan beberapa jam di rumah warga tersebut, akhirnya petugas gabungan mengevakuasi mereka pada pukul 23.00. Membawanya ke posko pengungsian di Kudus yang lebih aman.

Pengungsi lainnya Sudarsih yang juga warga Karanganyar malah lebih mengenaskan. Dia bertahan di atap rumahnya selama beberapa jam.

Kondisi banjir yang menenggelamkan rumahnya memaksa dia harus naik ke atap sejak sejak pukul 14.00.

Dia baru berhasil dievakuasi pada pukul 23.00 oleh petugas gabungan untuk dibawa ke pengungsian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved