Berita Regional
Profil Alifia Soeryo, Mahasiswi Asal Indonesia Yang Tewas Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia
Heboh mahasiswi asal Indonesia, Alifia Soeryo (22) tewas karena tertimpa pohon seberat 10 ton di Australia.
TRIBUNJATENG.COM - Heboh mahasiswi asal Indonesia tewas karena tertimpa pohon seberat 10 ton di Australia.
Terungkap sosok mahasiswi tersebut bernama Alifia Soeryo (22) yang tengah menempuh pendidikan pascasarjana (S2).
Kejadian nahas itu terjadi Adelaide, Australia, Rabu (7/2/2024), sekira pukul 14.30 waktu setempat.
Baca juga: Kronologi Pegawai Kesbangpol Wonosobo Tewas Tertimpa Pohon Saat Membersihkan Alat Peraga Kampanye
Saat itu, Alifia diketahui sedang duduk di bawah pohon karet di lapangan sepak bola Universitas Adelaide di War Memorial Drive.
Tiba-tiba sebagian dari batang pohon yang disebut memiliki bobot 10 ton tersebut roboh dan mengenai tubuh Alifia.
Layanan darurat berusaha untuk memberikan penanganan terhadap Alifia usai tertimpa batang pohon, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan, mengutip Daily Mail.
Dikutip dari Tribunnews, Alifia meninggal dunia di tempat kejadian.
Sosok Alifia Soeryo
Alifia Soeryo adalah wanita kelahiran Jakarta pada 15 Maret 2001.
Ia diketahui baru pindah ke Adelaide pada 2023 lalu untuk melanjutkan pendidikan S2 di bidang komunikasi dan media di University of Adelaide.
Memantau LinkedIn Alifia, ia sebelumnya menempuh pendidikan S1 di Universitas Udayana dengan jurusan Sastra Inggris.
Selain itu terlihat ia menuliskan pengalamannya bekerja sebagai graphic designer, copywriter, dan social media manager.
Direspons Wali Kota Adelaide
Wali Kota Adelaide Dr Jane Lomax-Smith pun merespons insiden tersebut.
Dirinya menggambarkan insiden horor itu sebagai hal yang 'mengejutkan'.
"Staf dewan membantu pihak berwenang menangani perkara insiden tersebut, dan kami melakukan yang terbaik untuk mengetahui apa yang terjadi," katanya.
Pihak berwenang mengatakan bahwa pohon tersebut baru-baru ini dalam pengawasan oleh dewan setempat.
Sementara seorang saksi memperkirakan berat pohon yang menimpa Alifia tersebut mencapai 10 ton, mengutip ABC News.
Polisi setempat mengatakan mereka sedang mencari dua saksi yang sempat memberikan pertolongan usai Alifia tertimpa pohon.
Salah satu saksi diduga adalah pensiunan profesional medis.
Pada hari Jumat (9/2/2024), dua saksi itu diyakini adalah pria dan wanita lanjut usia, yang berhenti dan pertama kali memberikan bantuan kepada Soeryo.
"Wanita yang membantunya diduga adalah seorang pensiunan profesional medis namun telah meninggalkan tempat kejadian sebelum polisi datang," kata juru bicara polisi.
"Detektif mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang insiden tersebut atau yang mungkin memiliki rekaman kamera dasbor di area tersebut pada saat kejadian untuk menghubungi Crime Stoppers".
Baca juga: BREAKING NEWS: Setyo Pegawai Kesbangpol Wonosobo Tewas Tertimpa Pohon, Sedang Bertugas Bersihkan APK
Walikota Adelaide Dr Jane Lomax-Smith menggambarkan insiden horor itu sebagai hal yang 'mengejutkan'.
"Staf dewan membantu pihak berwenang di tempat kejadian, dan kami melakukan yang terbaik untuk mengetahui apa yang terjadi," katanya kepada 7News .
Pihak berwenang mengatakan kepada Nine News bahwa pohon tersebut baru-baru ini diperiksa oleh dewan setempat.
KJRI Buka Suara
KJRI Sydney buka suara terkait tewasnya seorang mahasiswi asal Indonesia bernama Alifia Soeryo yang tewas akibat tertimpa pohon di sebuah taman di Adelaide, Australia pada Rabu (7/2/2024) waktu setempat.
KJRI mengungkapkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat terkait penanganan kasus ini.
Di sisi lain, KJRI Sydney juga telah berkomunikasi dengan keluarga terkait insiden tewasnya mahasiswi yang mengambil Magister Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide tersebut.
"Pada tanggal 8 Februari 2024, KJRI Sydney menerima laporan terkait WNI atas nama Alifia Soeryo yang meninggal dunia tertimpa batang pohon pada tanggal 7 Februari di Adelaide."
"Menindaklanjuti laporan tersebut, KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, termasuk proses autopsi sesuai peraturan setempat. Selain itu, KJRI juga telah memfasilitasi komunikasi keluarga dan koordinasi dengan funeral home," kata KJRI Sydney lewat pernyataan resmi yang diterima Tribunnews.com dari Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, Minggu (11/2/2024).
Judha mengungkapkan KJRI Sydney hingga saat ini, jenazah Alifia masih berada di Adelaide untuk proses autopsi.
"Iya (saat ini) masih proses autopsi. KJRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan membantu keluarga dalam pengurusan jenazah," jelasnya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Bangkapos.com
Lapor Pemerkosaan Malah Kandas di Tangan Polisi, Gadis 18 Tahun Dituduh "Suka Sama Suka" |
![]() |
---|
Rekor Terburuk di Sejarah PDIP Gorontalo: Wahyudin Moridu Dipecat Usai Sesumbar Rampok Uang Negara |
![]() |
---|
Polisi Bunuh Polisi, Sandiwara Briptu Rizka Terbongkar, Ternyata Pelaku Pembunuhan Brigadir Esco |
![]() |
---|
Jaksa Negara Mundur, Gibran Kini Sendirian Lawan Gugatan Rp 125 Triliun |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Ungkap Aksi Rezaldy Tewaskan Nenek 71 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.