Berita Kudus
Angka Kemiskinan Turun 0,17 Persen di Kudus, Jadi Bukti Pertumbuhan Ekonomi
Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie menyebutkan angka kemiskinan menurun 0,17 persen di Kabupaten Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie menyebutkan angka kemiskinan menurun 0,17 persen di Kabupaten Kudus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 angka kemiskinan di Kudus yaitu sebesar 7,24 persen atau turun 0,17 persen dari tahun 2022.
Lebih lanjut Hasan memaparkan, untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kudus pada 2023 yaitu sebesar 76,71 persen.
Baca juga: "Saya Mengalami Sendiri" Bukan Mau Sombong, Ganjar Ogah Diajari Lawan Cara Mengentaskan Kemiskinan
Angka ini meningkat jika dibanding dengan tahun 2022 sebesar 75,89 persen.
"Angka ini mengindikasikan bahwa capaian pendidikan, kesehatan, dan kemampuan ekonomi masyarakat Kudus relatif tinggi dan terus mengalami peningkatan," kata Hasan dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Tahun 2025 di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (12/2/2024).
Lebih lanjut Hasan mengatakan, untuk pertumbuhan ekonomi pada akhir 2023 mengalami pertumbuhan positif antara 2,5 sampai 3,16 persen.
Jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 sebesar 2,23 persen.
Sedangkan, tingkat pengangguran di Kudus tahun 2023 sebesar 3,25 persen yang meningkat dibandingkan tahun 2022 sebesar 3,21 persen.
"Mudah-mudahan ke depan indikator makro daerah terus mengalami perkembangan yang menggembirakan. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi didukung IPM saya yakin angka pengangguran dan kemiskinan dapat terus menurun," kata Hasan.
Hasan menambahkan, selain target capaian yang telah disebutkan, fokus prioritas pembangunan Kabupaten Kudus tahun 2025 meliputi peningkatan sumber daya manusia, percepatan penanggulangan kemiskinan, dan pengangguran, Percepatan transformasi ekonomi yang merata dan inklusif didukung infrastruktur berkualitas, perwujudan tata kelola pemerintahan yang dinamis dan akuntabel, serta penciptaan kondisi wilayah yang kondusif tetap berwawasan lingkungan dan tahan bencana.
"Semoga selalu terjalin sinergi bersama dalam membangun Kabupaten Kudus tercinta," kata Hasan.
Dalam kesempatan itu, masukan dan saran juga diberikan salah satu tokoh masyarakat, M. Said yang menyuarakan aspirasinya untuk pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi siswa berkebutuhan khusus di wilayah Kudus bagian selatan maupun Kudus wilayah timur.
Baca juga: CSR Didorong Hapus Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Tegal
"Selama ini SLB hanya ada di wilayah Kota dan barat, sedangkan di timur dan selatan belum ada. Mohon dapat direalisasikan agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat turut merasakan fasilitas pendidikan yang mudah dijangkau," kata Said.
Hasan berharap, forum konsultasi publik ini menjadi bahan penyempurnaan dokumen RKPD, sehingga dapat dipedomani dalam penyusunan kebijakan dan program pembangunan serta anggaran di tahun 2025.
"Semoga apa yang kita lakukan saat ini dapat membuahkan hasil yang memuaskan sehingga dapat menjadi pedoman dalam penyusunan kebijakan kedepannya," kata Hasan. (*)
Pemkab Kudus Minta Tambahan DBHCHT Rp300 Miliar ke Menteri Keuangan |
![]() |
---|
30 Pelatih dan Guru Olahraga di Kudus Ikuti Sertifikasi Pelatih Sepak Bola Lisensi D Nasional |
![]() |
---|
Posbankum Desa dan Kelurahan di Kudus Bisa Terwujud Tahun Ini |
![]() |
---|
PON Bela Diri 2025 Kudus: Diikuti Ribuan Atlet se-Indonesia, Gandeng 2 Aktor Jadi Brand Ambassador |
![]() |
---|
Bupati Samani Ajak Driver Ojol Kudus Sarapan Lentog Tanjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.