Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Arya Ungkap Kisah Filosofis di Balik Pembuatan Wayang Kulit di Yogyakarta

Temukan cerita mendalam tentang proses pembuatan Wayang Kulit, seni tradisional Indonesia, melalui pandangan Pak Arya.

magang
Temukan cerita mendalam tentang proses pembuatan Wayang Kulit, seni tradisional Indonesia, melalui pandangan Pak Arya. 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Wayang menjadi salah satu simbol dari keberagaman, kearifan, dan kekayaan budaya lokal Indonesia. Sering kali, Wayang menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia karena memiliki daya tarik tersendiri yang memungkinkan mereka untuk memahami dan menikmati seni Wayang. Wayang juga mengandung banyak konsep filosofis yang mendalam.

Dalam sebuah wawancara di "Classic Wayang", sebuah tempat pembuatan Wayang di Kampung Gebulen, Jalan Magangan Kulon, Ngadisuryan No.30 KT 1, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Selasa (6/2/2024), seorang pemandu wisata bernama Pak Arya (44) menjelaskan tentang Wayang kulit.

"Wayang Kulit dibuat dari kulit kerbau berkualitas, bukan dari kerbau Jawa, melainkan dari Sulawesi," ujar Arya pada hari Selasa siang (6/2/2024).

Arya juga menjelaskan bahwa proses pembuatan Wayang kulit membutuhkan waktu yang cukup lama dan kompleks.

"Proses pembuatan Wayang kulit memakan waktu satu minggu. Prosesnya dimulai dengan pahatan menggunakan ruji kendaraan sepeda motor, kemudian dilanjutkan dengan proses pewarnaan selama tiga hari," tambahnya.

"Wayang kulit memiliki elastisitas yang baik dan tidak mudah patah karena kualitas seratnya yang unggul. Setiap pahatan memiliki filosofi tersendiri, dan sticknya juga terbuat dari kulit kerbau," kata Arya.

Dari wawancara tersebut, Arya menjelaskan bahwa proses pembuatan Wayang Kulit dari bahan mentah hingga jadi memerlukan waktu sekurang-kurangnya satu minggu. Biasanya, wisatawan asing membeli Wayang Kulit sebagai hiasan seni filosofis untuk dibawa pulang dan diperlihatkan kepada teman-teman mereka.

Arya juga membagikan informasi mengenai elastisitas Wayang Kulit, yang tidak akan patah meskipun dilipat-lipat, berkat kulit kerbau berkualitas yang digunakan. Ia juga menjelaskan bahwa Wayang Kulit memiliki 350 karakter simbolis dan filosofis, masing-masing menggambarkan sifat atau karakter manusia di dunia.

"Dulu, Wayang Kulit dibuat dari pelepah pisang, tetapi sekarang menggunakan kulit kerbau dari Sulawesi yang berkualitas," kata Arya.

"Ada 350 karakter dalam Wayang Kulit, yang merepresentasikan sifat-sifat manusia di dunia ini."

Arya juga menjelaskan bahwa Wayang bernuansa pegunungan dipahat dengan simbolisme filosofis, mewakili tiga aspek kehidupan makhluk di bumi: pohon, hewan, dan rumah sebagai tempat tinggal.

Selain itu, Arya menginformasikan bahwa setiap hari Kamis di Kraton Jogja, ada pertunjukan Wayang Kulit live dari pukul 10 pagi hingga 12 siang.

"Wisatawan dapat menikmati pertunjukan Wayang Kulit setiap hari Kamis di Kraton Jogja, merasakan kekayaan filosofis dari seni Wayang," ucap Arya.

(Muhammad Rendy Hidayat Sastra Inggris UNIMUS Magang Jurnalistik Tribun Jateng)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved