Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Harga Beras di Kabupaten Semarang Kini Capai Rp 18 Ribu per Kg, Pemilik Warung Makan Menjerit

Harga beras di Kabupaten Semarang, khususnya wilayah Ungaran kembali terus merangkak naik.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Reza Gustav
BELI BERAS - Seorang pengelola warung makan membeli beras di kios sembako, Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang untuk kulakan, Jumat (16/2/2024). Dia mengaku jumlah pelanggan warungnya berkurang semenjak harga beras relatif tinggi. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga beras di Kabupaten Semarang, khususnya wilayah Ungaran kembali terus merangkak naik.

Meskipun kenaikannya relatif tidak terlalu tinggi dibanding daerah di provinsi lain, namun harga beras di Kabupaten Semarang sudah mencapai Rp 17.000 sampai Rp 18.000 per kilogram.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang per Jumat (16/2/2024), rata-rata harga beras di lima pasar tradisional (Bandarjo, Babadan, Karangjati, Bandungan, Projo) per kilogramnya mencapai Rp 17.400 (premium) dan Rp 16.200 (medium).

“Terpantau stabil tinggi,” kata Petugas Pengawasan Perdagangan Diskumperindag Kabupaten Semarang, Saleh kepada Tribunjateng.com.

Sementara itu, seorang pedagang sembako di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Hawari (27) mengungkapkan kenaikan harga beras terjadi secara bertahap.

Dia menyebutkan bahwa harga beras normal pada beberapa bulan sebelumnya sekitar Rp 11.500 dan Rp 13.000 per kilogram.

“Sekarang malah sudah jadi Rp 18 ribu (per kilogram).

Dari distributornya memang sudah naik terus, misal setiap pekan mengirim itu harganya berbeda-beda dan selalu lebih tinggi sampai sekarang ini,” kata Hawari.

Dia mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga beras.

Sebab, ketersediaan atau pasokan beras selama ini selalu mencukupi dan tidak ada kelangkaan.

Akibatnya, Hawari mengatakan bahwa pembeli di kiosnya cenderung terus menurun.

“Meskipun ada yang langganan tapi jumlah belinya dikurangi,” imbuh dia.

Seorang pelanggan sembako di Pasar Bandarjo, Yudi (40) mengeluhkan adanya kenaikan harga beras secara terus menerus.

Pasalnya, dia membutuhkan bahan-bahan pokok terutama beras untuk berjualan di warung makan miliknya di Ungaran.

Pengelola Warung Gudeg Soto Koyor Beteng di Jalan Brigjen Sudiarto, Kuncen, Ungaran Barat tersebut juga mengaku kehilangan sejumlah pelanggannya.

“Saya biasanya kulakan di Pasar Bandarjo, tapi tetap beli beras saya kurangi jumlahnya. Misalnya biasanya satu kilogram jadi tiga per empat kilogram,” kata Yudi.

Meskipun demikian, dia mengatakan tidak akan mengurangi porsi makanannya.

Dia berharap pemerintah bisa menekan harga atau inflasi secepatnya.

Menurut dia, beras merupakan faktor penting untuk kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga beras sudah turun dalam dua pekan ke depan.

Sebab, suplai beras sedikit demi sedikit kembali aman di pasar.

Menurut dia, permasalahan suplai yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan beras ini sudah diselesaikan lewat pengiriman beras dari Perum Bulog ke daerah maupun ke Pasar Induk Cipinang.

"Saya kira akan dalam seminggu dua minggu ini, saya rasa akan sedikit turun (harganya).

Sambil nunggu panen kalau panen rayanya datang, pasti sudah (menurun harganya)," kata Jokowi usai meninjau stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024), dikutip dari Kompas.com. (*)

 

--

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved