Berita Regional
Amankan Bentrok Warga, Kasat Reskrim - Brimob Malah Kena Anak Panah, Menancap di Kepala dan Kaki
Kepala Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara (Malra), AKP Wido Dwi Arifiya Zaen tertancap anak panah saat mengamankan bentrokan antar warga
TRIBUNJATENG.COM - Kepala Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara (Malra), AKP Wido Dwi Arifiya Zaen tertancap anak panah saat mengamankan bentrokan antar warga di sekitar Komplek Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara pada Selasa (20/2/2024) malam.
Selain AKP Wido, satu anggota Brimob Polres Malra juga menjadi korban luka karena tertancap anak panah di bagian lutut kaki sebelah kiri.
"Kasat Serse Polres Malra (maluku tenggara) yang mengalami luka kena panah di kepala. Kemudian anak panahnya masih menancap di kepala," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat dikutip dari Tribunnews Kamis (24/2/2024).
"Iya yang satu yang kena di lutut ini cuma dirawat di Tual, Maluku Tenggara. Sementara yang anak panahnya menancap di kepala dirujuk ya ke Ambon menggunakan pesawat terbang karena jaraknya 1 jam lebih itu, tadi sudah tiba di ambon dan di ambil tindakan," ucapnya.
Baca juga: Detik-detik Bentrokan Maut Antarpreman Kubu John Kei vs Nus Kei, 1 Tewas Luka Tembak di Kepala
Baca juga: Kronologi Bentrokan di Muntilan Magelang, 11 Motor dan 3 Bangunan Rusak
Insiden ini terjadi berawal dari bentrokan antara kelompok pemuda Ohoijang Lampu Merah dengan perumahan Pemda.
"Diawali ada dua orang anak muda yang dengan kendaraan sepeda motor kemudian mendatangi perumahan pemda dan melakukan pengancaman secara lisan kepada ibu ibu yang duduk-duduk di situ," ucapnya.
"Akibat dari kejadian tersebut, kemudian menimbulkan konsentrasi massa yang bahkan terjadi bentrokan," sambungnya.
Saat ini, kata Roem, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan pelaku-pelaku bentrokan tersebut.
Satu orang pelajar tewas usai mendapat perawatan setelah bentrok antar dua kelompok warga terjadi di Komplek Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara pada Selasa (20/2/2024) malam.
Kombes M. Roem Ohoirat mengatakan saat itu pelajar tersebut diduga terkena tembakan senapan angin saat ikut bentrokan tersebut.
"Dari anggota masyarakat, ada yang kena tembak diduga kena senapan angin kena pelipis atas kepala, sehingga kritis tadi malam dan tadi pagi meninggal dunia," kata Roem saat dihubungi, Rabu (22/2/2024).
Polda Maluku, kata Roem, menyesalkan adanya pelajar yang ikut terlibat dalam bentrokan antara kelompok pemuda Ohoijang Lampu Merah dengan perumahan Pemda tersebut.
"Umurnya 15 tahun ini merupakan pelajar. Yang sangat kita sesalkan adalah kejadiannya tengah malam pelajar ikut-ikutan di dalam bentrokan tersebut," ucapnya.
Adapun bentrokan tersebut bisa terjadi karena dipicu pengancaman dari salah satu kelompok di Perumahan Pemda.
"Diawali ada dua orang anak muda yang dengan kendaraan sepeda motor kemudian mendatangi perumahan Pemda dan melakukan pengancaman secara lisan kepada ibu ibu yang duduk-duduk di situ," ucapnya.
Karyawan Zaskia Adya Mecca Jadi Korban Pemukulan di Jalan, Pelaku Mengaku Anggota |
![]() |
---|
Bayi dengan Kaki Terikat Ditemukan di Saluran Air, Diduga Dilempar dari Lantai 2 |
![]() |
---|
Dendam Sering Dikatai Penyuka Sesama Jenis, Santri Bunuh Santri dengan Bongkahan Batu dan Besi |
![]() |
---|
Tragis! Pasutri Ganti Ban di Pinggir Jalan Blitar Disasak Mobil, Istri Tewas Terseret 650 Meter |
![]() |
---|
2 Gunung Meletus Hari Ini Bersamaan, Ini Penyebab dan Tanda-tandanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.