Mahasiswa ITB Utang Pinjol Rp 450 Miliar, Awas BI Checking Buruk Siap-siap Susah Cari Kerja

TRIBUNJATENG.COM - Mahasiswa Universitas ITB terlilit utang pinjaman online (Pinjol) hingga Rp 450 miliar.

Pembiayaan mahasiswa menggunakan skema pinjol tersebut pun, kini sedang menjadi perbincangan hangat.

Meskipun sebenarnya, bukan hanya Universitas ITB saja yang bekerja sama dengan pinjol.

Baca juga: Pinjol Shopee SPinjam, Tabel Cicilan Bunga 5,3 Persen per Bulan

Adapun Universitas lainnya seperti UNNES, Universitas Tarumanegara, Presiden University, Universitas BSI, Universitas Paramadina dan lain-lain.

Padahal pinjol itu sebenarnya sangat riskan untuk perlindungan data pribadi.

Tak hanya bekerjasama dengan kampus, pinjaman onlin Danacita juga bekerjasama dengan tempat kursus.

Tujuannya adalah untuk meringankan pembayaran mahasiswa atau murid kursus.

Namun, ketika dilakukan pengecekkan, cicilan tersebut malah dinilai tak meringankan sam sekali.

Malah memberatkan mahasiswa karena bunga yang besar akhirnya banyak yang melakukan protes.

Hal ini pun kemudian menjadi perhatian bagi pemerintah terutama KPPU.

Karena menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membayar kuliah menggunakan pinjol ini sudah melanggar peraturan.

Bahkan saat ini sudah terdapat Rp 450 miliar utang mahasiswa.

Ketua KPPU, Fanshurullah Asa sudah memanggil 4 perusahaan atau lembaga pembiayaan daring yang telah menyalurkan pada mahasiswa tersebut.

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Dana Bagus Indonesia (Danabagus), PT Cicil Solusi Mitra Teknologi (Cicil), PT Fintech Bina Bangsa (Edufund), dan PT Inclusive Finance Group (Danacita).

Menurut KPPU, saat ini dari empat perusahaan tersebut pinjaman mahasiswa mencapai Rp 450 miliar atau 83,6 persen dari jumlah dana itu disalurkan oleh Danacita.