Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nenek Dayeh Meninggal, Diduga Kaget Dengar Suara Petasan Jumbo Caleg Gagal di Subang

Seorang nenek di Subang meninggal dunia diduga karena kaget saat mendengar suara petasan jumbo

Editor: muslimah
Kolase Foto Tribun Jakarta/Tribun Jabar
Kolase Foto suasana rumah duka Nenek Dayeh di Subang dan caleg gagal. 

TRIBUNJATENG.COM -  Seorang nenek di Subang meninggal dunia diduga karena kaget saat mendengar suara petasan jumbo.

Petasan tersebut dinyalakan di menara masjid oleh caleg gagal dan tim suksesnya.

Bukan cuma nyalakan petasan, si caleg  juga membongkar jalan beton di Dusun Tegal Koneng Desa Tambakjati Kecamatan Patokbeusi.

Jalan tersebut dibangun menggunggakan dana aspirasi Caleg selama 2 periode menjadi anggota DPRD Subang.

"Pak Sulasmin Sudah Pulang Kampung" Penjual Es Krim Trauma Uang Setoran 3 Bulan Dijambret

Baca juga: Viral Video Kendaraan Telat Bayar Bajak Dilarang Pertamina Isi BBM Subsidi, Ini Kata Pertamina

Warga Tambakjati pun menjadi resah.

Kabarnya tak sedikit anak-anak balita dan orang tua yang jatuh sakit hingga menjalani perawatan di Rumah Sakit akibat suara petasan berdaya ledak yang cukup besar tersebut.

Terkuak sosok caleg gagal yang melakukan aksi tidak terpuji itu.

Diketahui, caleg tersebut berasal dari Partai NasDem.

Ia diduga frustasi akibat suaranya jeblok. Aksinya menyalakan petasan jumbo disebut membuat nenek, Dayeh (60) meninggal dunia.

Nenek Dayeh meninggal dunia pada Sabtu (24/2/2024) sore.

Nenek Dayeh sempat dirawat di rumah sakit karena drop setelah mendengar suara petasan di sekitar rumahnya di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patok Beusi, Subang.

Korban diduga memiliki riwayat sakit jantung dan langsung mengalami penurunan kondisi setelah mendengar suara petasan yang cukup keras dalam beberapa hari ini yang dinyalakan oleh caleg Nasdem tersebut.

Keluarganya mencoba membawanya ke beberapa rumah sakit di wilayah Pantura Subang dan Karawang, tetapi penuh dan tidak mendapatkan pelayanan.

Akhirnya, ia dibawa pulang dan menjalani perawatan di wilayah Sukamandi selama dua hari sebelum meninggal dunia di rumahnya pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.

“Memang sudah sakit pada awalnya, malam diinfus. Saat malam mendengar suara petasan kaget, besar banget. Dia kaget kemudian drop dan dibawa ke rumah sakit cuma di Puri Asih, enggak sanggup balik ke Cikalong,” kata tetangga korban, Daspin, Sabtu(24/2/2024)

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved