Berita Regional
Bupati Banyuwangi soal Santri Tewas Dianiaya Senior: Tak Ada Toleransi pada Perundungan
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani angkat bicara soal kasus santri tewas dianiaya senior.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani angkat bicara soal kasus santri tewas dianiaya senior.
Ipuk mengajak kepada para santri untuk berani melapor jika mengalami perundungan.
Permintaan itu disampaikan menyusul insiden tewasnya seorang santri asal Banyuwangi berinisial BBM (14).
Baca juga: Fakta-Fakta Kasus Santri Tewas Dianiaya di Pesantren Kediri
BBM meninggal karena dianiaya oleh empat seniornya di Pondok Pesantren Al Hanifiyah Kediri, Jawa Timur.
“Para santri harus menjadi duta antibullying di lingkungan sekitar.
Jika ada temannya yang jadi korban, segera bantu.
Atau segera laporkan ke pengurus,” kata Ipuk, Kamis (29/2/2024).

Tak ada toleransi
Menurut Ipuk, tindak kekerasan yang berujung pada kematian santri BBM menjadi pengingat untuk semua pihak.
"Tidak ada toleransi pada berbagai bentuk perundungan dan tindak kekerasan," ungkap Ipuk.
Menurutnya pesantren harus mengedepankan akhlakul karimah.
“Kita harus menjaga nama baik pesantren.
Kita kedepankan akhlak luhur yang telah diteladankan Kanjeng Nabi Muhammad,” terang Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga meminta peran serta para santri memberantas perundungan.
"Jangan biarkan ada bullying terjadi di antara kita. Mari saling mengingatkan satu sama lain,” ujar Ipuk.
Materi anti-perundungan
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menambahkan, para santri di Banyuwangi diajari materi anti-perundungan.
Mulai dari perundungan verbal, sosial, mental, digital dan fisik.
“Dengan mengenal jenis dan bahaya perundungan ini, anak-anak diharapkan bisa lebih peduli dan menghindarinya,” kata Suratno.
Menurut Suratno, saat ini Pemkab Banyuwangi tengah menggalakkan gerakan anti-bullying di berbagai lembaga pendidikan.
"Bahkan setiap bunga desa.
Bupati Ipuk bertemu dengan siswa-siswa, guru, dan komite sekolah mensosialisasikan anti-bullying," ungkapnya.
“Sosialisasi anti-bullying salah satu program prioritas Bupati Ipuk saat bunga desa.
Kita libatkan semuanya.
Para pelajar sendiri, pengajar, hingga orang tua,” imbuh Suratno. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Santri Tewas Dianiaya Senior, Bupati Banyuwangi: Tak Ada Toleransi pada Perundungan"
Baca juga: Santri Dianiaya hingga Tewas di Pesantren Kediri, Ini Pengakuan 4 Pelaku
"Dia Pengecut, Lihat Darah Saja Takut!" Respons Ayah Tiri Tak Percaya Briptu Rizka Bunuh Suami |
![]() |
---|
"Mamak yang Sabar, Doakan Ya Mak" Pesan Terakhir Naufal untuk Ibunda Sebelum Meninggal di Rusia |
![]() |
---|
Tabiat Muhammad Khobir, Kepala Sekolah Yang Tendang 3 Siswa SD Ternyata Bukan Kasus Yang Pertama |
![]() |
---|
Inilah Sosok Profesor S Yang Tampar Penghafal Alquran Ternyata Sedang Sakit Stroke Ringan |
![]() |
---|
Muhammadiyah Ajak 200 Warga Donor Darah dan Pengelolaan Wakaf Profesional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.