Berita Jateng
Kenaikan Harga Beras Jadi Biang Kerok Inflasi Jateng Februari 2024
Kenaikan harga beras menjadi biang kerok inflasi Jawa Tengah pada bulan Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kenaikan harga beras menjadi biang kerok inflasi Jawa Tengah pada bulan Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, pada bulan tersebut beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi di provinsi ini baik secara month to month (m-to-m) maupun year on year (y-on-y).
"Komoditas utama penyumbang inflasi bulan Februari 2024 adalah beras. Beras memberikan andil nomor satu di sembilan kabupaten/kota inflasi yang tercatat di Jawa Tengah," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan saat konferensi pers secara virtual, Jumat (1/3/2024).
Inflasi Jawa Tengah pada bulan Februari 2024 secara m-to-m tercatat sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi secara year to date (y-to-d) Jawa Tengah tercatat sebesar 0,49 persen.
Beras dalam hal ini menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,34 persen; disusul telur ayam ras sebesar 0,06 persen, daging ayam ras sebesar 0,05 persen, cabai merah sebesar 0,04 persen, dan tarif air minum PAM memberikan andil 0,03 persen.
"Kalau kita lihat berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi kita (Februari 2024 secara m-to-m) sangat dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi mencapai 1,70 persen dengan andil inflasinya tercatat 0,48 persen. Kemudian berikutnya dari perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memberikan inflasi sebesar 0,23 persen dengan andilnya sebesar 0,03 persen.
Disamping inflasi, untuk kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan ini malah terjadi deflasi atau inflasinya negatif sebesar -0,05 persen," jelasnya.
Sedangkan secara year on year (y-on-y), inflasi Provinsi Jawa Tengah bulan Februari 2024 tercatat sebesar 2,98 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,83.
Pada bulan tersebut seluruh kota IHK di Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 9 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang sebesar 4,93 persen dengan IHK sebesar 109,01 dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 2,43 persen dengan IHK sebesar 105,16.
Beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi secara y-on-y dengan andil sebesar 0,87 persen; disusul sigaret kretek mesin 0,17 persen; cabai merah dan bawang putih memberikan andil masing-masing 0,15 persen; dan gula pasir 0,10 persen.
"Di sisi lain, pada Februari 2024 ada lima komoditas utama penyumbang deflasi secara y-on-y yaitu bawang merah -0,10 persen; telepon seluler -0,05 persen; cabai rawit -0,02 persen; minyak goreng -0,01 persen; dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil sebesar -0,01 persen," imbuhnya. (idy)
Baca juga: Semen Gresik Kembali Raih 3 Paten dari KemenkumHAM, Buktikan Keunggulan Inovasi Perusahaan
Baca juga: BREAKINGNEWS Pengemudi Carry Meninggal Dunia Usai Tabrak Water Barrier di Karanganyar
Baca juga: Damkar Kota Semarang Raih Dua Gelar dalam NFSC 2024
Baca juga: Divonis Bersalah Kampanye Tanpa Cuti, Zulkifli Hasan Cuma Disanksi Teguran
Waka Polda Jateng Buka Pendidikan Pembentukan Bintara Polri TA 2025 di SPN Banyumas |
![]() |
---|
Penderita TBC dan Stunting Terdeteksi Saat Peninjauan Speling dan CKG di Wonosobo |
![]() |
---|
Bye Bye AS, Halo Eropa! Industri Mebel Jateng Bersiap Sambut Pasar Baru |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Perbaiki Ruas Jalan Parakan-Patean Temanggung |
![]() |
---|
Sempat Dikeluhkan Warga, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Cek Perbaikan Jalan Parakan-Patean |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.