Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi

BI: Inflasi Jawa Tengah Bulan Februari 2024 Berada di Rentang Sasaran

Bank Indonesia menyatakan inflasi gabungan 9 kota/kabupaten di Jawa Tengah masih berada dalam rentang sasaran inflasi.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
Ist/KPwBI Jateng
Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Nita Rachmenia. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bank Indonesia menyatakan inflasi gabungan 9 kota/kabupaten di Jawa Tengah masih berada dalam rentang sasaran inflasi.

Tercatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,57 persen (mtm) pada periode laporan. Inflasi gabungan 9 kota/kabupaten di Provinsi Jawa Tengah untuk Februari 2024 sebesar 2,98 persen (yoy).

"Inflasi tersebut masih berada di rentang sasaran target inflasi. Pada tahun 2024, inflasi IHK diperkirakan akan berada pada sasaran inflasi 2,5±1 persen .

Untuk menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi.

Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang/komoditas di Jawa Tengah," kata Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Nita Rachmenia dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).

Secara spasial, seluruh kota/kabupaten IHK di Jawa Tengah tercatat mengalami inflasi.

Kota Tegal mencatatkan inflasi tertinggi di Jawa Tengah, yang pada periode laporan sebesar 0,90 % (mtm), diikuti oleh Kota Purwokerto, Kab. Wonogiri, Kab. Kudus, dan Kota Surakarta yang masing-masing mencatatkan inflasi sebesar 0,61 % (mtm). 

Pada periode laporan, inflasi terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pangan, yaitu beras, telur ayam ras dan daging ayam ras.

Harga beras masih mencatatkan kenaikan seiring dengan sebagian besar wilayah sentra produksi di Jawa Tengah yang belum memasuki masa panen.

Pada telur dan daging ayam ras, harga turut meningkat seiring dengan kenaikan biaya produksi peternak akibat kenaikan harga pakan dan penurunan pasokan akibat sejumlah peternak melakukan afkir ayam.

"Namun demikian, harga beras diperkirakan akan berada pada tren penurunan di periode berikutnya seiring dengan panen yang mulai berlangsung di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Purworejo.

Selain itu, sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Jawa Tengah, antara lain melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), menjadi salah satu upaya pengendalian harga pangan," terangnya.
 
Di sisi lain, peningkatan inflasi tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas hortikultura seperti bawang merah, kol putih/kubis dan tomat.

Penurunan harga tersebut berlangsung seiring dengan kecukupan pasokan di Jawa Tengah. Sejumlah petani di Kabupaten Brebes melakukan panen dini untuk komoditas bawang merah dengan prakiraan luas lahan panen 150 hektar.

"Panen dini dilakukan sebagai dampak dari kekhawatiran petani bawang merah terhadap curah hujan yang tinggi dan banjir areal lahan bawang merah, yang berisiko menganggu hasil panen," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved