Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mbak Ita Dukung Kemandirian Financial PDAM Tirta Moedal Semarang

Mbak Ita mengapresiasi jajaran direksi PDAM Tirta Moedal Semarang dalam upaya kemandirian pemasukan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu didampingi direksi PDAM Tirta Moedal dan jajaran pejabat Pemkot Semarang menerima kunjungan Tim Urban Water Catalyst Initiative (UMCI) dari Jerman di kantor PDAM Tirta Moedal Semarang, Senin (4/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan memberikan dukungan kemandirian financial PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

Hal itu disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya seusai melakukan pertemuan dengan Tim Urban Water Catalyst Initiative (UMCI) dari Jerman di kantor PDAM Tirta Moedal Semarang, Senin (4/2/2024). 

Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi kepada jajaran direksi PDAM Tirta Moedal Semarang dalam upaya kemandirian pemasukan.

Dirinya bakal ikut mengawal dan mensupport proses-proses kemandirian financial ini. 

Baca juga: Tak Ada Tong Setan di Dugderan Semarang Tahun Ini, Becak Listrik Jadi Pilihan

Baca juga: Kisah Para Penyintas Begal Payudara di Semarang, Masih Trauma Padahal Lagi Duduk Manis

Hal tersebut mengingat PDAM Tirta Moedal Semarang ini berpotensi bakal menjadi pilot project perusahaan pengelolaan air di Indonesia bahkan di dunia.

Dari belasan negara yang diseleksi, PDAM Tirta Moedal Semarang adalah salah satu perusahaan umum daerah yang terpilih untuk proses kemandirian financial. 

“Kalau dari negara donor istilahnya atau istilahnya negara pendamping, PDAM harus mandiri karena nanti akan proses binsis to bisnis."

"Sehingga bagaimana support, kemudian pertanyaannya ini kapan mandirinya PDAM," papar Ita kepada Tribunjateng.com, Senin (4/3/2024). 

Dia menyebut, PDAM Tirta Moedal Semarang menjadi satu dari 19 PDAM dari 19 negara yang diseleksi oleh tim UMCI.

Nantinya, PDAM Tirta Moedal diharapkan bisa menjadi percontohan PDAM di seluruh dunia dalam hal financing. 

Baca juga: Incar Kursi Calon Wali Kota Semarang, Perempuan Ini Ingin Bangkitkan Perekonomian Cina Melayu

Baca juga: Sosok Caldwell Besair Pearl Bule AS Stroke di Kapal Pesiar, Evakuasi Basarnas Semarang Dramatis

"Kami dorong PDAM ini bisa mandiri karena memang mereka punya dari dulu penyertaan modal dari hasil provitnya, kemudian punya aset juga sehingga memang diperlukan dimana pembuatan cash flownya,” lanjutnya.  

Lebih lanjut, untuk proses-proses pembiayaan dari pinjaman pendanaan akan dimulai pada 2025.

Proses ini akan berjalan selama 10 tahun atau sampai 2034. 

Diakuinya, PDAM Tirta Moedal Semarang merupakan salah satu perusahaan umum daerah andalan Kota Semarang.

Seperti sebelumnya, PDAM Tirta Moedal juga mendapat atensi dari Korean Water melalui Smart Water Managemen. 

“PDAM Kota Semarang, Alhamdulillah banyak yang mensupport termasuk kemarin dari Korean Water ada Smart Water Managemen dan ini terpisah."

"Yang satu Catalyst dan satunya Smart Water Managemen dan ini berbeda dan pembiayaan berbeda,” terangnya. 

Baca juga: Majukan UMKM, RW 17 Srondol Wetan Semarang Gelar Bazar

Baca juga: Fakultas Teknik Universitas Semarang Gelar Pelepasan Calon Wisudawan Ke 67

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, Yudi Indardo menjelaskan, Catalyst adalah program untuk memampukan sistem keuangan PDAM.

Sehingga, nantinya PDAM akan memiliki nilai tambah untuk mengajukan pinjaman modal tanpa mengagunkan aset PDAM.  

“Jadi ini dimampukan untuk layak meminjam karena itu penting sekali buat perusahaan untuk bisa pinjam."

"Jadi jangan terlalu ngandalin juga apa yang diberikan Pemda harus cari alternatif pendanaan lain dan ini jadi alternatif pendanaan lain," jelasnya. 

Dengan tim UMCI, Yudi berharap, kinerja PDAM bisa bagus.

Begitu pula dampak keuangan bagus sehingga bisa melakukan pinjaman untuk pengembangan program PDAM. 

"Tidak harus pinjam ke mereka (UMCI)."

"Walaupun kami punya aset, tapi kami ingin pinjaman bisa dari casual."

"Jadi tanpa harus mengagunkan aset, kalau dari casual, artinya feature opportunity kesempatan ke depan untuk raih laba itu yang harus diperhitungkan untuk kemampuan pinjam,” tutupnya. (*)

Baca juga: Jika Ada Ormas yang Sweeping Saat Ramadan, Kapolda Jateng: Kami Tindak Tegas

Baca juga: 28 Polisi Polda Jabar Dipecat, Kapolda: Mereka Tidak Layak Lagi Jadi Anggota Polri

Baca juga: Jonathan Frizzy Laporkan Akun Hater Instagram ke Polisi: Kirim Pesan dengan Nada Kasar dan Menghina

Baca juga: Rizky Febian Anak Sule Tolak Endorse TV, Mahalini Juga Ogah Pernikahannya Ditayangkan Langsung

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved