Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Waspadai Penyebaran DBD di Kota Pekalongan

Musim hujan membawa ancaman penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekalongan.

istimewa
Dinkes melakukan fogging di beberapa kelurahan di Kota Pekalongan yang terdampak kasus DBD. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, mengimbau kepada masyarakat Kota Pekalongan agar waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, bersama Epidemiolog Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan, Opik Taufik, menjelaskan bahwa musim hujan menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes Egypti, pembawa penyakit DBD.

Telur-telur nyamuk ini berkembang biak di genangan air hujan, meningkatkan risiko penularan penyakit. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

Sejak Januari hingga awal Maret 2024, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan mencatat 7 kasus DBD.

"Saat ini situasinya masih terkendali, namun baru saja kami menerima 6 laporan tambahan dari rumah sakit dan puskesmas. Kami segera mengirim tim untuk meninjau langsung rumah sakit dan puskesmas yang diduga merawat penderita DBD. Total ada 7 kasus pada awal tahun 2024," ungkap Opik kepada Tribunjateng.com, Selasa (5/3/2024).

Opik bersyukur bahwa dari 7 kasus terakhir tersebut tidak ada yang berujung pada kematian. Dia mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan cepat bertindak jika menemui gejala DBD seperti sakit perut, demam, dan badan pegal, dengan segera membawa ke layanan kesehatan terdekat.

Dinkes telah berupaya menangani kasus DBD dengan melakukan pengasapan (fogging) di beberapa kelurahan yang terdampak, antara lain di Kelurahan Krapyak (2 kasus), Kelurahan Kandang Panjang (1 kasus), Kelurahan Jenggot (1 kasus), Kelurahan Kauman (1 kasus), Kelurahan Sapuro Kebulen (1 kasus), dan Kelurahan Medono (1 kasus).

"Masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam cuaca tak menentu seperti sekarang. Jika lingkungan sekitar bersih, namun penampungan air banyak dan jentik-jentik nyamuk berkembang, penyemprotan akan percuma. Mari bersama-sama peduli menjaga kebersihan lingkungan, secara rutin dan serentak. Tetap jaga kondisi tubuh dan kebersihan untuk kesehatan yang lebih baik," tambahnya. (Peh)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved