Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pemalang

Pabrik Ditutup, Buruh di Pemalang Gelar Demonstrasi Tuntut Pembayaran Hak Karyawan

Ratusan buruh pabrik garmen PT Cahaya Timur Garment menggelar aksi unjuk rasa di jalan Lingkar Pantura, Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024).

Editor: m nur huda
Kompas.com/Dedi Muhsoni
Para buruh pabrik PT CTG menggelar aksi unjukrasa di Pantura Pemalang tuntut hak karyawan dibayarkan setelah perusahaan menutup pabrik, Rabu (7/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Ratusan buruh pabrik garmen PT Cahaya Timur Garment menggelar aksi unjuk rasa di jalan Lingkar Pantura, Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024).

Unjuk rasa yang digelar di depan pabrik tersebut membuat arus lalulintas di jalan Lingkar Pantura, Pemalang macet.

Adapun, para buruh pabrik menggelar unjuk rasa karena menolak pabrik ditutup sepihak oleh pihak menejemen, sebelum hak-hak karyawan termasuk gaji di bulan Februari 2024 dibayarkan. 

Massa menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasinya.

Mereka menilai pihak perusahaan yang sudah sewenang-wenang menutup pabrik secara sepihak tanpa membayar hak karyawan.

Para buruh pabrik PT CTG menggelar aksi unjuk rasa di jalan lingkar Pemalang menuntut hak karyawan dibayarkan usai pabrik garmen ditutup, Rabu (7/3/2024).
Para buruh pabrik PT CTG menggelar aksi unjuk rasa di jalan lingkar Pemalang menuntut hak karyawan dibayarkan usai pabrik garmen ditutup, Rabu (7/3/2024). (Kompas.com/Dedi Muhsoni)

Human Resource Development (HRD) PT Cahaya Timur Garmindo (CTG) Titut, yang ikut dalam aksi tersebut menjelaskan, pemilik perusahaan memiliki persoalan internal yang seharusnya tidak mengorbankan para pekerja.

Menurut Titut, sebagaimana informasi pada pengumuman yang ditempel pada gerbang pabrik, pemilik PT CTG telah menjual gedung dan aset pabrik kepada pengusaha asal Korea dengan harga Rp 60 miliar dengan tanda jadi Rp 13 miliar.

"Pemilik perusahaan PT CTG informasinya telah menjual seluruh aset pabrik, tetapi penjualan itu tidak diketahui oleh pihak menejemen bahkan akses ke pabrik telah dikunci dan tidak memberikan hak-hak karyawan," Jelas Titut.

Dikatakan Titut, gaji yang seharusnya dibayarkan pada 8 Maret 2024 hingga kini tidak ada kejelasan karena seluruh dokumen yang berkaitan dengan karyawan telah dibawa oleh pihak legal perusahaan.

"Gaji bulan Februari yang seharusnya dibayarkan pada 8 Maret tidak jelas karena seluruh akses pabrik ditutup. Selain itu, uang Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2023 lalu baru dibayar 50 persen," katanya.

"Ini ada persoalan internal perusahaan, tetapi para buruh malah menjadi korban, kasihan nasibnya apalagi sebentar lagi mau puasa dan lebaran," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang, Umroni berjanji akan memfasilitasi para buruh dengan pihak perusahaan karena sebagaimana aturan yang berlaku perusahaan wajib memberikan hak para pekerja.

"Tuntutan seluruhnya sudah kami catat dan besok akan segera dilakukan pertemuan antara pihak perusahaan dan perwakilan buruh. Sebab perusahaan dimiliki warga negara asing sehingga harus menggunakan mekanisme yang tidak mudah," kata Amroni.

Aksi protes para buruh PT CTG tersebut berjalan lebih 4 jam hingga menyebabkan kemacetan panjang pada jalan Jalan Lingkar Pantura Pemalang.

Meski begitu, aksi yang didominasi oleh kaum perempuan itu berjalan tertib dan aman dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Pemalang.

Massa buruh juga mengancam akan melakukan unjukrasa serupa dengan jumlah yang lebih besar jika tuntutan dan hak-hak karyawan tidak direalisasikan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pabrik Garmen di Pemalang Ditutup, Ratusan Buruh Demo di Pantura

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved