Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pengalaman Harjono Petani Klaten Pilih Pupuk Organik untuk Tanaman Padi

Petani di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, mulai beralih ke pupuk organik sebagai alternatif terjangkau dan efektif.

TRIBUNJATIM
Ilustrasi: Petani padi. TRIBUN JATIM/PURWANTO 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Petani di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, semakin mengadopsi penggunaan pupuk organik untuk tanaman padinya.

Hal ini dilakukan sebagai alternatif mengingat harga pupuk kimia yang tinggi dan ketersediaannya yang sulit.

Salah satu petani yang telah beralih ke pupuk organik adalah Harjono.

Meskipun masih menggunakan sebagian pupuk kimia, Harjono secara bertahap memperkenalkan pupuk organik dalam pertaniannya.

Meskipun mendapatkan jatah pupuk subsidi dari pemerintah, jumlahnya tidak mencukupi.

Sebagai solusi, Harjono harus membeli pupuk tambahan dari luar, yang kebanyakan adalah pupuk non-subsidi.

Menurut Harjono, penggunaan pupuk organik telah memberikan hasil yang memuaskan dalam pertanian padinya.

Meskipun lahan pertaniannya seluas 6 hektar dan dia dapat menanam padi tiga kali setahun, jatah pupuk subsidi yang diterimanya masih kurang.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Harjono beralih ke pupuk organik, baik yang diperoleh dari bantuan pemerintah maupun yang dibelinya sendiri.

Selain itu, Harjono juga mengungkapkan bahwa hasil panen padinya meningkat setelah menggunakan pupuk organik.

Dia menyatakan bahwa satu hektar lahan pertaniannya mampu menghasilkan tujuh ton padi dalam musim kemarau dan sekitar 5,5-6 ton dalam musim hujan.

Pemilihan pupuk organik ini juga didukung oleh Ketua Gapoktan Tani Makmur, Desa Kepanjen, Delanggu, Klaten.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Harjono, Petani di Delanggu Beralih ke Pupuk Organik untuk Tanam Padi", Klik untuk baca

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved