Berita Kudus
Mengenal Tradisi Sewu Sempol Jelang Ramadan di Kudus, Wujud Rasa Syukur Warga
Sewu Sempol merupakan sebuah tradisi budaya masyarakat Kandangmas, khususnya Dukuh Masin yang sudah ada sejak puluhan tahun
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Masyarakat Dukuh Masin, Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus mempunyai tradisi budaya unik dikenal dengan sebutan "Sewu Sempol".
Tradisi ini dilakukan setahun sekali pada Kamis terakhir bulan Ruwah (Sya'ban).
Sewu Sempol merupakan sebuah tradisi budaya masyarakat Kandangmas, khususnya Dukuh Masin yang sudah ada sejak puluhan tahun.
Pelaksanaan tradisi itu dipusatkan di Punden Masin, tempat Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku dimakamkan.
Baca juga: Selama Ramadan, Imam & Ulama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Didatangkan Langsung dari Uni Emirat Arab
Baca juga: Inilah Intip Ketan, Kudapan Istimewa, Dalam 1 Tahun Cuma Muncul Seminggu di Kudus
Masyarakat sekitar melakukan sedekah kubur di Punden Masin serentak dengan membawa nasi dan ingkung ayam.
Setiap warga memberikan satu sempol atau paha ayam kepada pengurus makam untuk selanjutnya dibagi-bagikan.
Ketua Pengurus Makam Keramat Punden Masin, Sumartono mengatakan, sewu sempol pada awalnya merupakan tradisi sedekah yang dilakukan masyarakat Masin.
Dalam pelaksanaannya warga yang hendak melakukan sedekah kubur mengundang saudara dan tetangga.
Tradisi tersebut kemudian disederhanakan dan difasilitasi pengurus Makam Keramat Punden Masin menjadi satu kegiatan bersama yang dilakukan sekali dalam setahun.

"Ini tradisi sudah ada sejak zaman dahulu, sejak saya lahir kurang lebih 70 tahun lalu sudah ada. Sekarang menjadi tradisi budaya yang harus dilestarikan dan dijaga dengan baik," kata Sumartono kepada Tribun Jateng, Kamis (7/3).
Sumartono menyebut, sempol ayam dijadikan sebagai media berbagi atau sedekah masyarakat Desa Kandangmas kepada pengunjung makam.
Dengan maksud, bagian dari ungkapan rasa syukur atas kelimpahan rizki, kesehatan, dan ketentraman selama setahun terakhir.
Selain membagikan sempol atau paha ayam, masyarakat melakukan doa bersama dengan membaca tahlil di kompleks Punden Masin.
"Sempol ayam ini symbol keselamatan dalam tradisi budaya," jelasnya.
Kepala Desa Kandangmas, Sofyan menyampaikan, sedekah kubur atau sewu sempol sudah ada sejak zaman dahulu. “Tugas masyarakat saat ini untuk nguri-uri budaya dan menjaganya agar tidak punah," ujarnya.
Seorang warga, Setiasih mengatakan, sudah beberapa tahun mengikuti tradisi budaya sewu sempol atau sedekah kubur.
Menurut dia, tradisi ini bagian dari upaya masyarakat dalam mengungkapkan rasa syukur sembari berdoa bersama.
"Ya ini pelaksanaan tradisinya diikuti banyak orang, mungkin lebih dari seribu orang bersama-sama serentak," tutur dia. (sam)
Tahun Ini Pemkab Kudus Bantu Perbaikan 32 Rumah Tidak Layak Huni |
![]() |
---|
Kudus Borong Penghargaan Lomba TMMD ke-125 Nasional, Ada Dandim, Wabup, dan Wartawan Tribun Jateng |
![]() |
---|
Dinkes Kudus Temukan 1.250 Kasus Gejala Gangguan Kejiwaan via Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
SE Larangan Jebakan Tikus Listrik di Kudus Resmi Diterbitkan |
![]() |
---|
Polisi Bongkar Penjualan Miras Berkedok Angkringan di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.