Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2024

BREAKING NEWS, Hasil Pengamatan Hilal di Semarang: 1 Ramadan 1445 H Dipastikan Selasa 12 Maret 2024

Awal Ramadan 1445 H dipastikan akan ditetapkan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024, hasil pengamatan hilal di Kota Semarang.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
Tim rukyatul hilal Kantor Kemenag Jateng melakukan pengamatan hilal awal penetapan Ramadan 1445 H di Planetarium UIN Walisongo Semarang, Minggu (10/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kantor Kemenag Jateng memastikan pengamatan hilal awal Ramadan 1445 H di UIN Walisongo Semarang tidak terlihat.

Pengamatan dimulai pukul 17.30 disaksikan perwakilan dari Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, Wonosobo, Salatiga, akademisi UIN Walisongo, dan beberapa tokoh penting lainnya.

Mendekati pukul 16.52, gerimis kecil sempat mengguyur wilayah sekitar kampus yang berada di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang itu.

Alhasil, satu teropong besar yang digunakan untuk pengamatan turut diamankan.

Kabid Urusan Agama Islam Kemenag Jateng, Zainal Fatah yang ikut mengamati pun tak melihat hilal. 

Baca juga: Ketua DPRD Kota Semarang: Kinerja Anggota Dewan Incumbent yang Tidak Lolos Pileg Tetap Profesional

Baca juga: Mbak Ita Dorong Tersedianya Lahan Produktif di Kota Semarang

"Hilal tidak terlihat, otomatis Senin (11/3/2024) masih tanggal 30 Syaban."

"Otomatis penetapan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa 12 Maret 2024," katanya seusai mengikuti rukyatul hilal di Planetarium UIN Walisongo Semarang ini kepada Tribunjateng.com, Minggu (10/3/2024).

Apapun hasil yang diperoleh dari pengamatan ini, bakal langsung disampaikan ke Kemenag pusat sebagai laporan. 

"Hasilnya disampaikan dalam sidang isbat ke Kemenag pusat," imbuhnya.

Kepala Planetarium UIN Walisongo Semarang, Ahmad Syifaul Anam menjelaskan dua penyebab hilal tidak terlihat saat pengamatan pada Minggu (10/3/2024).

Yakni, bentuk fisik hilal yang belum mencapai kriteria Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

Selain itu, faktor cuaca yang mendung dan sempat gerimis membuat posisi hilal tidak terlihat semakin jelas.

"Kriteria hilal yang kami lihat 0,6 derajat, tidak lebih dari 1 derajat ketinggiannya."

"Jadi artinya praktis dia masih sangat rendah."

"Kemudian elongasi sekira 2 derajat, dari kriteria itu masih belum memenuhi syarat imkanul rukyah," paparnya.

Baca juga: Bukber di Quest Prime Pemuda Semarang, Ada Air Zam-Zam dan Beragam Masakan Khas Turki

Baca juga: Mbak Ita Ingin Karang Taruna Kota Semarang Jadi Jembatan Antargenerasi dalam Pembangunan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved