Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perkuat Branding, Desa Bakaran Wetan Pati Bakal Gelar Festival Berkat Bandeng

Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Pati, bakal menggelar Festival Berkat Bandeng pada 21-23 November mendatang.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muslimah
Dok. Pemdes Bakaran Wetan 
PETAMBAK BANDENG - Seorang petani tambak di Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Pati, menunjukkan ikan bandeng hasil panenannya 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Pati, bakal menggelar Festival Berkat Bandeng pada 21-23 November mendatang. 

Festival ini disebut bakal membawa semangat ekologi yang dibalut dalam tradisi dan nilai budaya. 

Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan serta Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, melalui program Pemajuan Kebudayaan Desa.

Kepala Desa Bakaran Wetan, Wahyu Supriyo, berharap Festival Berkat Bandeng dapat kembali mengingatkan kesadaran akan nilai ekologi yang tumbuh di ekosistem tambak bandeng. 

Pesan Rusyanto ke Istri Sebelum Tertimbun Longsor Cibeunying Cilacap, Bukti Cinta Sampai Akhir

Bagi warga setempat, menurutnya, menjaga lingkungan sebenarnya telah muncul dalam sejumlah tradisi. 

"Seperti halnya tradisi Krigan atau bergotong-royong bersih-bersih sungai. Dulu itu ada. Melalui festival ini kami berharap dapat membangun kesadaran sekaligus merekonstruksi tradisi yang membawa pesan ekologi," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

Wahyu menyebut, keberadaan sungai memiliki dampak besar terhadap proses budidaya tambak bandeng. 

Kondisi sungai yang baik akan membuat hasil budidaya bandeng menjadi baik pula.

"Sungai bukan hanya jalur air, melainkan urat nadi kehidupan bagi ribuan petani tambak bandeng. Dari sanalah kehidupan mengalir. Masyarakat belajar tentang keseimbangan ekologi yang harus dijaga bersama. Alam terancam, ekonomi ikut terguncang," terang dia. 

Dari semangat menjaga sungai itulah lahir gagasan besar bernama “Festival Berkat Bandeng”, sebuah ruang yang merayakan relasi antara ekologi, tradisi, dan ekonomi rakyat. 

Festival ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan bentuk pengabdian ekologis masyarakat tambak terhadap alam yang menjadi sumber kehidupan mereka.

Lebih dari sekadar upaya lingkungan, Festival Berkat Bandeng juga menjadi penyambung antara tradisi dan ekologi. 

Dalam berbagai ritual seperti manganan sigit, kirab tumpeng, dan berkat bandeng, masyarakat memilih ikan bandeng sebagai lauk utama sesaji, berbeda dengan daerah lain di Pati yang menggunakan ayam. 

Tradisi ini menunjukkan bahwa keberadaan ikan bandeng telah begitu dekat dengan laku kehidupan masyarakat bahkan sejak di masa lampau.

Festival Berkat Bandeng sendiri akan digelar serangkaian kegiatan. Mulai dari rembuk kali, prosesi wiwit panen, tari bandeng, pameran seni rupa, lomba olahan bandeng serta makan bandeng bersama. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved