Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

Kisah Addril Pemuda Depok Raup Cuan Rp 12 Juta, Bobol Sistem Kartu KAI, Dalihnya Cuma Iseng

Bak hacker profesional, Addril meraup uang senilai Rp 12 juta di wilayah Depok, Jawa Barat usai bobol sistem milik PT KAI. 

Editor: deni setiawan
net
ILUSTRASI hacker. 

TRIBUNJATENG.COM, DEPOK - Pemuda warga Depok, Jawa Barya membobol sistem kartu kepolisian meskipun aksinya membobol sistem PT KAI hanya sekadar iseng.

Dari keisengannya itu, dia meraup uang hingga sekira Rp 12 juta hasil top up kartu. 

Dia mengklaim, dapat melakukannya seusai mempelajari beberapa trik melalui YouTube, yang kemudian dicoba ke sistem milik PT KAI.

Baca juga: Daop 5 Purwokerto Ajak Pelanggan Pakai Aplikasi Access Lewat Ngopi Bareng KAI

Baca juga: Promo KAI Beli Tiket Kereta Diskon 20 Persen, Dibeli di 9 Stasiun, Ini Syaratnya

Viral di media sosial dimana seorang pemuda berhasil membobol sistem kartu di perusahaan kereta api di Indonesia. 

Aksi pemuda berusia 22 tahun ini menghebohkan jagat maya lantaran dirinya hanya bermodalkan belajar di YouTube

Dilansir dari TribunSolo.com, Senin (11/3/2024), aksi pemuda bernama Addril itu sampai membuatnya meraup pundi-pundi uang secara ilegal. 

Kasus ini viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jktfolks.

Bak hacker profesional, Addril diketahui berhasil meraup uang senilai Rp12 juta di wilayah Depok, Jawa Barat. 

Hal itu setelah dirinya membobol sistem kartu multi trip commuter line atau KRL milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Dengan bermodalkan gawainya dan trik yang dipelajari lewat YouTube, Addril memahami cara membobol kartu hanya dalam waktu dua hari saja. 

Baca juga: PT KAI Daop IV Semarang: Tiket Mudik Lebaran Sudah Bisa Dibeli

Baca juga: Viral Penumpang KA Airlangga Pasang Kipas Angin Portabel Karena Kepanasan, KAI Ingatkan Bahayanya

Di sisi lain, akun @jktcreativemedia mengungkap modus yang digunakan oleh Addril.

Yakni dengan memanipulasi aplikasi C-Access dan HttpCanary untuk mengisi saldo top up kartu dengan harga sangat rendah, hanya Rp 1 per transaksi.

Dengan metode ini, dia mendapatkan saldo sebesar Rp 12.414.998 dari 25 kali top up dengan pembayaran hanya Rp 25 perak.

Namun tak lama setelahnya, Addril diciduk pihak berwajib setelah PT KAI mencurigai transaksi yang tidak biasa dalam sistem keuangannya.

Kini Addril harus mempertanggungjawabkan perbuatannya meski baru pertama kali melakukan aksinya dan berniat iseng belaka. (*)

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved