Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kondisi Ekonomi 1 Keluarga Tewas di Apartemen Mulai Terpuruk saat Pandemi, Sampai Ganti Kendaraan

Tetangga bercerita satu keluarga yang mengakhiri hidup dengan cara loncat dari apartemen dulunya terbilang kaya

Editor: muslimah
Tribun Jakarta/Kompas.com
Runutan Satu Keluarga Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Jakarta Utara  

TRIBUNJATENG.COM - Tetangga bercerita satu keluarga yang mengakhiri hidup dengan cara loncat dari apartemen dulunya terbilang kaya.

Keluarga tersebut tinggal di Apartemen Teluk Intan, Kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Kondisi ekonomi mereka mulai menurun saat pandemi Covid-19 melanda.

Baca juga: Detik Demi Detik 1 Keluarga Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Salam Perpisahan dan Saling Terikat

Baca juga: Kisah Pedih Mukaromah Melahirkan Kepala Bayinya Tertinggal di Rahim, Ini Kronologi dan Kata Dinkes

Hal itu diungkapkan oleh salah satu tetangga keluarga tersebut, Arif (47), yang mengenal keluarga itu cukup lama. 

Arif telah tinggal di apartemen tersebut pada tahun 2017. 

Keluarga itu sudah lebih dulu tinggal sebelum dia. 

Keluarga itu terdiri dari sang suami EA (50), AEL (52), serta kedua anaknya JWA (13) dan JL (15). 

Arif mengatakan ekonomi satu keluarga tersebut sempat jatuh akibat pandemi Covid-19. 

"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," ujar Arif seperti dikutip Kompas.id pada Minggu (11/3/2024). 

Kondisi mereka yang merana bisa dilihat ketika AEL menawarkan istri Arif telur ayam untuk menyambung hidup beberapa kali. 

Kendaraan keluarga mereka pun sempat berganti. 

"Dulu sempat pakai Fortuner, terakhir yang saya dengar menggunakan mobil Gran Max," lanjutnya. 

Sebagai tetangga, Arif pun tak tinggal diam melihat kondisi keluarga mereka yang sedang kesusahan. 

Ia mengaku sudah tiga kali membantu tetangganya itu berupa dana dengan total bantuan sekitar Rp 8 juta. 

"Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," tambahnya. 

Pertemuan terakhir kali Arif dengan keluarga itu pada tahun 2023. 

Saat itu, mereka ingin pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan baru. 

"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Satu keluarga yang tewas melompat dari rooftop Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024) sore.

Keempat identitas jenazah masing-masing yaitu sang ayah EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13).

Mereka tewas terjatuh dari rooftop dengan kondisi tangan saling terikat.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, satu keluarga itu baru terlihat lagi hari ini pada Sabtu (9/3/2024), dan mereka ternyata mendatangi apartemen tersebut untuk mengakhiri hidup secara bersama-sama.

Mereka sempat mendiami apartemen tersebut tetapi sudah dua tahun menghilang dari apartemen tersebut.

"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah 2 tahun belakangan tidak tinggal di sini," kata Agus Ady di lokasi, Sabtu malam.

"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," sambung Kapolsek.

Agus Ady Wijaya mengatakan, satu keluarga itu baru terlihat lagi hari ini, dan mereka ternyata mendatangi apartemen tersebut untuk mengakhiri hidup secara bersama-sama.

"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah 2 tahun belakangan tidak tinggal di sini," kata Agus Ady di lokasi, Sabtu malam.

"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," sambung Kapolsek.

Agus Ady memerinci, berdasarkan penelusuran CCTV, keempat orang tersebut datang ke apartemen pada pukul 16.02 WIB.

Mereka datang dalam satu mobil yang sama, yakni Daihatsu Gran Max berwarna silver, dengan nomor polisi B 2972 BIQ.

Dua menit setelah tiba di parkiran apartemen, pada pukul 16.04 WIB empat sekeluarga itu masuk ke dalam lift.

"Di dalam lift, sang ayah (EA) ini terlihat mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL (ibu) terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Agus Ady.

Pada pukul 16.05 WIB, keempat orang itu keluar dari lift di lantai 21 apartemen

Mereka lalu naik ke rooftop lantai 21 apartemen dan tercatat melompat pada pukul 16.13 WIB.

"Berdasarkan cctv, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus Ady. (Tribun Jakarta)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved