Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Polisi Israel Usir dan Pukuli Warga Palestina yang Masuk Masjid Al Aqsa untuk Salat Tarawih

Beberapa warga yang berusaha masuk ke Masjid Al-Aqsa dipukul oleh polisi Israel yang datang dalam jumlah banyak.

AFP/AHMAD GHARABLI
Ilustrasi - Polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, berlatar Masjid Kubah Batu (Dome of Rock), Jumat (15/4/2022). 

TRIBUNJATENG.COM - Minggu (10/3/2024), polisi Israel melarang ratusan warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. 

Saat itu, jamaah ingin melaksanakan salat tarawih pertama di bulan Ramadan.

Sejumlah warga yang berusaha masuk ke Masjid Al-Aqsa dipukul oleh polisi Israel yang datang dalam jumlah banyak.

Baca juga: Percuma, AS Kirim Bantuan ke Gaza Tapi Terus Pasok Senjata Ke Israel

Polisi Israel hanya mengizinkan jamaah pria maupun wanita yang berusia 45 tahun ke atas untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa.

Berdasarkan rekaman video yang diunggah Al Jazeera, polisi Israel berseragam lengkap terlibat aksi saling dorong dengan jemaah.

Mereka juga terlihat mengusir jemaah yang sudah berada di dalam Masjid Al-Aqsa agar keluar.

Benjamin Netanyahu dinilai bertanggung jawab

Anadolu memberitakan, saksi mata yang berada di Masjid Al-Aqsa mengatakan, banyak jemaah yang merupakan warga Palestina datang ke masjid untuk menunaikan shalat tarawih berjemaah di Haram al-Shari.

Televisi pemerintah Israel, KAN melaporkan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dinilai bertanggung jawab atas keputusan yang mengizinkan ekstremis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan.

Media tersebut menyampaikan, Netanyahu bersama dinas keamanan dalam negeri Israel dan tentara telah menyerukan tindakan tersebut sebelum penyerbuan terjadi.

Sikap itu bertentangan dengan pernyataan Netanyahu pada 5 Maret 2024 yang menyatakan, mereka tidak akan membatasi jemaah beribadah di Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan.

Yerusalem Timur yang menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa, dianggap warga Palestina sebagai ibu kota masa depan mereka ketika negaranya sudah merdeka.

Namun, Israel berusaha mengubah identitas kota tersebut dengan melakukan "Yahudisasi" di Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa.

Jamaah terpaksa shalat di luar Masjid Al-Aqsa

Dilansir dari New Arab, jemaah yang tidak dapat masuk ke Masjid Al-Aqsa karena dilarang polisi Israel, hanya dapat melaksanakan shalat di luar masjid.

Larangan ini pun menuai kecaman dari Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.

Secara tegas, Safadi pada Senin (11/3/2024) memperingatkan Israel bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh Israel terhadap akses jamaah ke Masjid Al-Aqsa mendorong situasi membuat situasi semakin panas.

Peringatan tersebut dilontarkan Safadi lantaran Yordania memiliki hak atas situs-situs suci di Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa.

Ia menegaskan, negaranya menolak langkah Israel yang mengumumkan untuk membatasi akses ke tempat suci tersebut selama bulan Ramadhan.

Safadi juga menyebutkan, pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsa merupakan serangan terhadap kebebasan beribadah. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Israel Pukuli Warga Palestina yang Masuki Masjid Al Aqsa, Paksa Jamaah Shalat Tarawih di Luar"

Baca juga: Israel Bertekad Gempur Benteng Terakhir Hamas di Rafah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved