Berita Internasional
Percuma, AS Kirim Bantuan ke Gaza Tapi Terus Pasok Senjata Ke Israel
Seorang pakar PBB pada Jumat (8/3/2024) mengkritik upaya AS untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
TRIBUNJATENG.COM, JENEWA - Seorang pakar PBB pada Jumat (8/3/2024) mengkritik upaya AS untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pelapor Khusus PBB mengenai Hak atas Pangan, Michael Fakhri, menganggap hal itu percuma dilakukan apabila Amerika Serikat terus memberikan bantuan militer ke Israel.
Amerika Serikat diketahui telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara.
Baca juga: Biden Tak Yakin Gencatan Senjata Israel dan Hamas Tercapai Sebelum Ramadan
Sementara, Pemerintahan Joe Biden baru-baru ini mengungkapkan rencana pembangunan pelabuhan sementara di pantai Mediterania untuk mendukung pengiriman bantuan ke Gaza via laut.
"Bantuan dari udara khususnya tidak akan banyak membantu meringankan kelaparan akibat kekurangan gizi, dan tidak akan memperlambat kelaparan,” kata Michael Fakhri kepada wartawan di Jenewa, dikutip dari Reuters.
Dia memperingatkan akan terjadinya kekacauan karena orang-orang yang kelaparan akan saling berebut pasokan.
Soal pelabuhan, katanya, belum ada pihak yang memintanya.
Fakhri menyebut metode pengiman bantuan lewat pelabuhan dan pesawat sebagai pilihan terakhir.
“Saat negara-negara mamakai metode udara dan dermaga maritim ini, biasanya, jika tidak selalu, adalah situasi ketika Anda ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah musuh,” katanya.
Misi diplomatik
AS di Jenewa tidak segera bersedia menanggapi pernyataan yang disampaikan pada Jumat malam tersebut.
Fakhri adalah seorang profesor hukum Lebanon-Kanada yang diberi mandat oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mendokumentasikan dan memberi nasihat mengenai keamanan pangan global.
Dia mengatakan metode seperti itu tidak masuk akal sementara AS terus memberikan dukungan militer kepada Israel.
Undang-undang AS telah memperkirakan adanya tambahan bantuan militer baru sebesar 17,6 milliar dollar Amerika kepada Israel seiring dengan berlanjutnya perang melawan Hamas sejak 7 Oktober.
"Itu lebih dari sekadar persekutuan. Itu adalah pernikahan... Ini hampir tidak dapat dipahami," katanya mengenai dukungan AS kepada Israel.
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Korban Tewas Kerusuhan di Nepal Bertambah Jadi 51 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.