Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Pemkab Blora Anggarkan Miliaran Rupiah untuk Program Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana, Ini Syaratnya

Pemerintah Kabupaten Blora membuka pendaftaran beasiswa satu desa dua sarjana Tahun 2024. 

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/M Iqbal
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Luluk Kusuma, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/03/2024) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora membuka pendaftaran beasiswa satu desa dua sarjana Tahun 2024. 


Pendaftaran atau pengajuan permohonan pada 5-15 Maret 2024.

Syarat pendaftaran yakni mahasiswa kurang mampu asli Blora, terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,75, dan berusia maksimal berusia 25 tahun, dan tidak sedang menerima beasiswa lain.


Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Luluk Kusuma, mengatakan program beasiswa satu desa dua sarjana bersifat stimulan.


"Jadi program ini memang diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu, sifatnya bantuan yakni Rp2,5 juta per semester," kata Luluk, saat ditemui Tribunjateng di ruang kerjanya, Kamis (14/03/2024).


Adapun mekanismenya, Dinsos P3A selalu membuka pendaftaran dan seleksi beasiswa setiap semester. Artinya dalam setahun, ada dua kali seleksi yang dilakukan.


Bagi mahasiswa yang sudah pernah dapat beasiswa ini, diperbolehkan mendaftar kembali pada semester berikutnya dengan tetap mengikuti proses seleksi.


"Di Blora kan ada sekitar 295 desa, jadi kuota beasiswa ini untuk 590 mahasiswa. Karena satu desa kan untuk dua sarjana," terangnya.


Luluk mengatakan anggaran yang disediakan dari APBD yakni Rp1.475.000.000. Artinya setahun anggaran untuk beasiswa satu desa dua sarjana Rp2.950.000.000.


"Kalau kuota pendaftar tidak terpenuhi, otomatis anggaran yang ada akan dikembalikan ke kas daerah," terangnya.


Menurut Luluk, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya kuota beasiswa yang ada belum semua terisi. Lantaran ada beberapa sebab.


"Misalnya, ada mahasiswa yang ingin ikut tapi dia tidak terdaftar di DTKS, ada yang dia terdaftar DTKS tapi sudah mendapat beasiswa lain seperti beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), ada yang terdaftar DTKS tapi IPK nya belum memenuhi," jelasnya.


Tetapi untuk tahun ini, Luluk menargetkan agar kuota yang disediakan dapat terpenuhi.


"Kalau belum terpenuhi nanti coba kita buka gelombang 2 biar terpenuhi. Semakin banyak yang terbantu kami semakin senang," paparnya.


Lebih lanjut, Luluk berharap dengan adanya program beasiswa satu desa dua sarjana dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Blora, terutama dapat mendongkrak perekonomian  keluarganya masing-masing.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved