Berita Klaten
Satu Keluarga di Klaten Makan Daging Terpapar Antraks
Daging kambing atau sapi yang diduga terpapar antraks tidak hanya tersebar di kawasan Sleman dan Gunungkidul, tetapi sampai ke Klaten, Jawa Tengah.
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Daging kambing atau sapi yang diduga terpapar antraks tidak hanya tersebar di kawasan Sleman dan Gunungkidul, tetapi sampai ke Klaten, Jawa Tengah.
Terdapat satu keluarga di Klaten, Jawa Tengah yang mendapatkan daging dari Kalinongko, Sleman.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Widiyanti.
Baca juga: 2 Orang Gunungkidul Yogyakarta Jalani Perawatan, Positif Bergejala Antraks
"Terkait dengan daging yang sempat dibawa ke Klaten, kebetulan anak dari pemilik ternak yang ada di Kalinongko memang ada yang mendapat balungan dan daging (terpapar antraks)," ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DI Yogyakarta, Rabu (13/3/2024).
Ia menjelaskan, tulang atau balungan yang didapat dimasak oleh warga Klaten tersebut dan dimakan.
Mendapatkan kabar tersebut, pihaknya lalu melakukan investigasi.
"Pada 12 Maret, kemarin kita lakukan pemusnahan daging yang ada. (Daging) yang dimasukkan pada freezer, kulkasnya itu kita lakukan dengan SOP (pengamanan) yang ada sampai daging dikubur sesuai dengan SOP," ucap dia.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten juga melakukan pengambilan sampel dengan cara swab kulkas yang digunakan untuk menyimpan daging, swab daging yang belum dimasak, dan pengambilan darah keluarga yang sempat mengkonsumsi tulang hewan ternak.
"Sampai saat ini cek di lokasi tidak ada gejala, tidak ada diare," imbuh Widiyanti.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Diskes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebut terdapat 53 suspek antraks di Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY dan Kayoman, Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Serta satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Diskes, DIY, Pembajun Setyaningastutie menjelaskan jumlah 53 suspek antraks tersebut didapat dari pemeriksaan epidemiologi yakni pada tanggal 2 Maret 2024 ditemukan terdapat 23 suspek dengan 16 orang tidak bergejala dan 7 orang bergejala.
"Sabtu 9 Maret Puskesmas Gedangsari II laporkan 30 orang warga Kayoman dilakukan pemeriksaan. 20 orang tida bergejala dan 10 orang bergejala," kata Pembajun saat ditemui di DPRD DIY, Rabu (13/3/2024).
Pembajun menjelaskan untuk satu orang yang dialporkan meninggal dunia belum bisa dipastikan apakah terpapar antraks atau tidak, lantaran belum dilakukan pengujian terhadap sampel darah atau sampal usap kulit.
"Kalau yang seruloginya belum, kemarin ada yang tanya, yang meninggal itu antraks? Saya belum bisa bilang itu antraks atau bukan, karena yang bersangkutan meninggal sebelum diambil sampelnya, jadi kita nggak bisa bilang dia antraks atau tidak," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Hanya di Yogyakarta, Satu Keluarga di Klaten Sempat Makan Daging Terpapar Antraks"
Baca juga: Antisipasi Penyakit Antraks, Hewan Ternak Masuk ke Kota Semarang Dipastikan Sudah Skrining
Rumah di Wonosari Klaten Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Lupa Matikan Kompor |
![]() |
---|
Pria Klaten Bawa Motor Hasil Curian ke Mertua, Ngakunya Baru Beli |
![]() |
---|
Pengakuan Buruh di Klaten Nekat Curi Honda Beat: Pengin Punya Motor Pokoknya |
![]() |
---|
Baru Kenal lewat Telegram, Pria Jogja Rampas iPhone Siswi SMA di Klaten |
![]() |
---|
Pemuda Klaten Mendekap Masa Depan: Agur dan Misi Bebaskan Manusia dari Paranoia Teknologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.