Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

BPBD Karanganyar Ajukan Bantuan 5 EWS, Rencana Dipasang di 2 Desa Wilayah Kecamatan Jenawi

BPBD Kabupaten Karanganyar telah mengajukan bantuan lima Early Warning System (EWS) atau alat deteksi dini tanah longsor ke BPBD Jateng.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
BPBD KABUPATEN KARANGANYAR
Seorang warga menanam rumput vetiver di sekitar lokasi pergerakan tanah wilayah Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jumat (15/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - BPBD Kabupaten Karanganyar mengajukan bantuan Early Warning System (EWS) atau alat deteksi dini tanah longsor ke BPBD Jateng.

Hal tersebut dilakukan sebagai tindaklanjut rekomendasi hasil kajian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) setelah mengecek lokasi pergerakan tanah di Dusun Karangrejo, Desa Balong beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, ada 17 KK terdiri 49 jiwa yang mengungsi di rumah warga karena adanya pergerakan tanah di permukiman warga pada pekan lalu.

Para pengungsi tersebut terdiri dari 22 laki-laki, 22 perempuan, 4 balita, dan 1 ibu hamil. 

Baca juga: Aktivitas Pembangunan di Kawasan Kebun Teh Kemuning Karanganyar Diminta Dihentikan, Ini Alasannya

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Lawu di Wilayah Karanganyar Dibuka Kembali Hari Ini

Kalakhar BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno menyampaikan, Tim dari BRIN telah mengecek lokasi untuk melakukan kajian.

Ada sejumlah rekomendasi dari BRIN terkait upaya untuk mitigasi dan penanggulangan dampak bencana.

Rekomendasi dari BRIN di antaranya penanaman rumput vetiver dan membuat sulingan atau jalur air, pemasangan EWS, kesiapsiagaan masyarakat, serta mendirikan posko pengungsian.

"Kaitannya dengan EWS, kami membuat surat ke BPBD Jateng untuk difasilitasi pemasangan EWS di beberapa titik wilayah Balong dan Menjing," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (15/3/2024).

Pihaknya mengajukan pemasangan EWS di lima titik.

Dia menuturkan, EWS tersebut nantinya akan dipasang di Desa Menjing dan Balong.

Lanjutnya, pertimbangan pengajuan EWS tersebut karena adanya pergerakan tanah dan longsor di wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

"Ini baru sebatas usulan, kami ajukan lima titik," terangnya.

Terkait rekomendasi dari BRIN, terang Hendro Prayitno, bersama warga dan relawan telah menindaklanjuti dengan penataan tanah, membuat jalur air, penanaman rumput vetiver, dan pendirian posko pengungsian. (*)

Baca juga: Jasad Kuswanto Warga Rawaapu Cilacap Ditemukan di Dasar Sungai Citanduy

Baca juga: Pemkot Semarang Terapkan Kerja Cepat Tangani Banjir, Ini yang Sudah Dilakukan

Baca juga: Drawing Perempat Final Liga Champions 2023-2024: Makin Menarik Jika PSG Bertemu Real Madrid

Baca juga: Sosok Pelatih Pengganti Maurizio Sarri di Lazio, Muncul Nama Igor Tudor Mantan Bek Juventus

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved