Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Amelia, Mahasiswi Unissula Semarang Kesulitan Cari Makan Saat Tempat Kos Dikepung Banjir

Dua mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Sultan Agung Semarang mendapatkan pengalaman banjir pertama kali seumur hidupnya.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Amelia dan Noviana dua mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Sultan Agung Semarang (Unissula) mengaku, mendapatkan pengalaman banjir pertama kali dalam seumur hidupnya saat di Kota Semarang

Para mahasiswi semester 4 itu menghuni rumah kos di Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang

"Baru pertama kali mengalami banjir saat ngekos di Semarang," ucap korban banjir Amelia, Jumat (15/3/2024). 

Baca juga: Perahu Kayu Jadi Andalan Warga Mintobasuki Pati Buat Mobilitas Selama Bencana Banjir

Mahasiswi asal Solo ini menyebut, sudah mengalami banjir sebanyak dua kali selama tinggal ngekos di Semarang

Ia telah tinggal di rumah kos tersebut selama satu tahun. 

"Ya tentu kaget dan syok, pengalaman banjir seumur hidup, untuk banjir kali ini dua hari rumah kos terendam banjir," terangnya. 

Menurutnya, banjir di tahun ini paling parah dibandingkan tahun kemarin. 

Dampak banjir yang dirasakan olehnya berupa demam dan flu. 

Selain itu, ia dan teman satu kosnya kesulitan mencari makanan siap santap. 

"Saya memenuhi kebutuhan selama puasa hanya makan Indomie," katanya. 

Dampak banjir saat di Semarang, menurut Amel, tubuhnya menjadi meriang dan flu. 

Namun begitu, ia enggan mengungsi lantaran takut semakin jauh dari lingkungan kampus. 

"Jadi sementara menetap dulu di kos," katanya.

Mahasiswi lainnya, Noviana menuturkan, merasakan hal yang sama yakni baru merasakan banjir saat tinggal di Semarang. Ia sebenarnya kaget tetapi mahfum karena tempat tinggal kosnya berada di wilayah pesisir. 

"Sempat ditelpon keluarga di Desa, mereka khawatir, sebenarnya menyuruh pindah ke tempat yang aman dulu," papar perempuan asal Magelang ini.

Data BPBD Kota Semarang  per Jumat (15/3/2024) pagi, banjir merendam 40 kelurahan di 6 kecamatan  meliputi Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.

Warga terdampak berjumlah 49.192 kepala keluarga dengan 158.137 jiwa.

Sementara, Camat Gayamsari Eko Yuniarto mengatakan, banjir paling parah masih merendam di empat kelurahan meliputi Tambakrejo, Kaligawe, Sawah Besar dan Siwalan.

"Kelurahan lainnya juga terdampak tapi ketinggian biasa," jelasnya.

Baca juga: Banjir Rendam Puluhan Rumah di Pati, Ratusan Warga Terdampak Enggan Masuk Pengungsian

Ia mengatakan, ada dua titik pengungsian yang masih dihuni oleh korban banjir.

Dua titik posko itu berada di sebuah masjid di Kelurahan Sawah Besar yang menampung 27 orang dan di balai RW di Tambakrejo yang dihuni 5 orang.

"Adapula warga yang mengungsi di rumah tetangganya," tandasnya. (iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved