Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Puisi

Puisi Gemercik Gerimis di Retak Nisan Iwan Simatupang

 Puisi Gemercik Gerimis di Retak Nisan Iwan Simatupang: Gemercik Gerimis di Retak Nisan Pada satu kemarau berkepanjangan

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
KOMPAS.COM
Puisi Gemercik Gerimis di Retak Nisan Iwan Simatupang 

Puisi Gemercik Gerimis di Retak Nisan Iwan Simatupang

TRIBUNJATENG.COM - Puisi Gemercik Gerimis di Retak Nisan Iwan Simatupang:

Gemercik Gerimis di Retak Nisan


Pada satu kemarau berkepanjangan
Di kerajaan padang hanya padang
Bersabda baginda satu hari:


Dari semua degup dan warna berlalu
Satu harus utuh selalu:
Lembut dan putih dari domba


Rakyat gembala segera gali sumur
Peras air dari lumpur
Penyiram hijau padang-padang


Tapi kemarau kian kering kian kering
Bilangan gembala kian hening kian hening
Domba kian kurus kian haus


Pada suatu hari gembala terakhir meninggal
Di sumur-sumur tak setitik air pun tinggal
Baginda dan domba hanya di padang tandus kering


Kini baginda tukar singgasana dengan seruling
Domba demi domba beliau iring
Cari hijau cari penjuru


Tapi kemarau kian kering kian kering
Bilangan gembala kian hening kian hening
Akhirnya hanya baginda yang tinggal


Di satu subuh bercuaca sangsai
Sampai baginda di satu pantai
Tanpa domba tanpa mahkota


Berakhir kini kasih dari singgasana kekeringan
Pada mula dari satu kebasahan
Sedang kemarau kian gerah, kian gerah


Di pantai ada kini nisan dari gembala bangsawan
Yang dalam menunggui kemarau berkepanjangan
- Kian retak kian retak


Akhirnya mengguntur guruh satu senja
Bawa berita dari kemarau mencerah
- gerimis sehembus hanya jatuh


Di jauhan, segumpal mendung iseng berlalu...

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved