Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak Kudus

Sedekah Sampah di Mejobo Kudus, Upaya Wujudkan Kebersihan Bernilai Ekonomi

Baru-baru ini di Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus telah diluncurkan program sedekah sampah. Program ini dijalankan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Foto: dok. Kecamatan Mejobo
Pengumpulan sampah KSM Berseri di Kecamatan Mejobo. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Baru-baru ini di Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus telah diluncurkan program sedekah sampah. Program ini dijalankan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Berseri yang bekerja sama dengan pihak ketiga dalam upaya pengelolaan sampah domestik di Kecamatan Mejobo.

Ketua KSM Berseri Budi Susanto mengatakan, ide sedekah sampah ini muncul dari Camat Mejobo Zaenuri. Setelah dari situ kemudian camat berdiskusi dengan Budi untuk menggodok ide agar menjadi program yang bisa dirasakan dampaknya secara nyata.

“Ide ini dari kecamatan, Pak Camat melihat peluang untuk mewujudkan kebersihan sekaligus kalau bisa memiliki nilai ekonomis,” kata Budi Susanto.

Setelah menggodok ide akhirnya lahir program sedekah sampah yang dikelola oleh KSM Berseri. Budi mengatakan, program ini seharusnya sudah berjalan sejak 13 Maret 2024. Hanya saja saat itu banjir melanda Kabupaten Kudus termasuk Kecamatan Mejobo. Alhasil saat ini program menunggu cuaca benar-benar ekstrem mereda dan banjir di Kecamatan Mejobo surut.

Menurut Budi, sedekah sampah ini pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga yang bertugas mengumpulkan sampah. Untuk tahap pertama sampah yang bakal diambil pertama yakni sampah-sampah dari lembaga pendidikan di Kecamatan Mejobo sejak dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

“Ada puluhan itu. SD saja di Mejobo ada sampai 45 SD,” kata Budi.

Sampah-sampah yang dikumpulkan dari lembaga pendidikan tersebut kemudian dipilah dan dijual. Hasil penjualan nantinya akan masuk ke rekening KSM Berseri. Hasil dari penjualan sampah yang terkumpul akan digunakan untuk kegiatan sosial. Misalnya bantuan bencana alam atau bantuan untuk keluarga tidak mampu.

“Yang pasti uang itu nanti untuk keperluan sosial,” kata Budi.

Program ini sudah diluncurkan sejak 10 Maret 2024. Saat peluncuran itu seluruh peserta yang hadir sekaligus membawa sampah. Umumnya mereka membawa sampah plastik. Sampah itu langsung dikumpulkan di kecamatan untuk ditimbang sebagai langkah awal sedekah sampah.

“Saat program ini mau berjalan malah hujan deras, ini kalau cuaca ekstrem sudah reda mulai bekerja program ini,” kata dia.

Baca juga: Serikat Buruh Jawa Tengah Mulai Buka Posko Pengaduan THR, H-7 Lebaran Harus Sudah Cair

Baca juga: Pemkab Jepara Salurkan Bantuan Korban Kapal Tenggelam Karimunjawa

Baca juga: Jawaban Dindikbud Purworejo Soal Pembelian Gamelan Yang Mencapai Rp 2,5 Miliar

Baca juga: Viral Selebgram Muda Berubah Menjadi Tante-tante Usia 45 Tahun Karena Prosedur Botox


 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved