Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Sekda Kabupaten Tegal: Bekali Pelajar dengan Kecakapan dan Kecerdasan Baru

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Amir Makhmud, meminta tenaga pendidik untuk membekali pelajar dengan kecakapan

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
IST
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud, menyampaikan arahannya saat membuka Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Tahun 2025, di Aula Dinas Dikbud, Kamis (29/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Amir Makhmud, meminta tenaga pendidik untuk membekali pelajar dengan kecakapan dan kecerdasan baru. 


Hal tersebut disampaikan Amir, saat berlangsung Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Tahun 2025, di Aula Dinas Dikbud, Kamis (29/2/2024).


Menurut Amir, trend kehidupan masyarakat modern saat ini sedang menuju dunia buatan atau artificial living yang semakin terhubung tanpa sekat. 


Hal ini mendorong banyak perubahan di berbagai sisi yang harus didukung kecakapan, kecerdasan, dan karakter dari anak-anak mudanya yang semakin relevan.


Oleh karena itu, peran dunia pendidikan juga harus mampu menyiapkan peserta didiknya dengan kecerdasan. 


Kecerdasan yang dibutuhkan ini bukan sekadar kecerdasan intelektual dan sosial emosional, melainkan juga kecerdasan adaptif, eksploratif, dan transformatif.


Sehingga menurutnya, penting bagi guru pendidik dan orangtua agar bisa memahami karakteristik era digital society saat ini. 


Sebab saat menjelajah di dunia maya atau cyberspace, tanpa disadari akan banyak ditemui kejahatan digital di sana.


Seperti halnya fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar ataupun remaja, antara lain gaya pacaran yang menjurus pada seks bebas, tawuran, penggunaan narkoba, vandalisme seperti corat coret dinding, judi online, hingga bullying di sekolah yang semuanya adalah alarm adanya pergeseran nilai-nilai agama dan budi pekerti yang diyakini banyak dipengaruhi oleh media sosial.


Amir pun menuturkan, persoalan lain di bidang pendidikan khususnya Kabupaten Tegal adalah anak putus sekolah. 


Jika dilihat dari data series tahun 2019-2022 jumlahnya mencapai 6.765 anak, di mana kasus tertinggi dijumpai di Kecamatan Bojong dan Bumijawa.


Terkait hal itu, pihaknya terus berupaya mengintervensi agar anak mau kembali bersekolah melalui gerakan Yuh Sekolah Maning yang dirasa sudah cukup optimal dari sisi alokasi program Kejar Paket A dan B. 


Meskipun dari sisi partisipasinya baru menjangkau sekitar 50 persen dari yang ditargetkan. 


Menurutnya memang karena tidak mudah mengajak anak usia sekolah yang putus sekolah untuk kembali bersekolah.


“Harus ada kerja sama yang baik dan intensif dengan banyak pihak, termasuk pemerintah desa untuk mendorong para orangtua agar menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus pendidikan dasar, tidak sebaliknya, mengajak anak-anaknya ikut bekerja membantu orangtua sampai meninggalkan bangku sekolah,” ungkap Amir Makhmud, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (22/3/2024). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved