Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

33.000 Warga Mengungsi Imbas Kekacauan di Haiti

Lebih dari 33.000 warga Haiti meninggalkan Port-au-Prince bulan ini untuk mengungsi, imbas kekacauan politik di negara tersebut.

Luckenson JEAN/AFPTV/AFP
Ban terbakar di dekat penjara utama Port-au-Prince, Haiti, pada 3 Maret 2024, setelah pelarian beberapa ribu narapidana.  

TRIBUNJATENG.COM, PORT-AU-PRINCE - Kekacauan melanda Haiti.

Lebih dari 33.000 warga Haiti meninggalkan Port-au-Prince bulan ini untuk mengungsi, imbas kekacauan politik di negara tersebut.

Serangan geng yang menjadikan rasa tidak aman di Haiti tersebut meluas hingga mendorong semakin banyak orang meninggalkan ibu kota untuk mencari perlindungan di provinsi-provinsi.

Baca juga: Kekerasan Geng di Haiti, 14 Mayat Ditemukan di Pinggiran Kota

"Warga kini meninggalkan ibu kota dan mengambil risiko melewati rute yang dikendalikan oleh geng," kata Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/3/2024) malam.

suara tembakan di Port-au-Prince
Para pedagang meninggalkan daerah tersebut setelah terdengar suara tembakan di Port-au-Prince, Haiti, pada 20 Maret 2024. (AFP/CLARENS SIFFROY)

Dikutip dari AFP pada Jumat (22/3/2024), dari 8-20 Maret, pengamat menghitung pergerakan 33.333 orang meninggalkan wilayah ibu kota.

Diketahui, provinsi-provinsi tersebut tidak memiliki infrastruktur yang memadai.

Bahkan masyarakat yang menampungnya juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi arus pengungsian besar-besaran yang datang dari ibu kota, kata IOM.

Dijelaskan bahwa negara tersebut telah diguncang kerusuhan sejak akhir Februari.

Yakni ketika geng-geng bersenjata melancarkan serangan terkoordinasi, menyerbu sebuah penjara untuk membebaskan ribuan narapidana, dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry.

Henry, yang terdampar di luar negeri setelah kekacauan di Haiti menutup bandara utama, dan setuju untuk mundur serta mengizinkan pembentukan pemerintahan sementara.

Namun negosiasi berjalan lambat meskipun ada tekanan dari negara-negara tetangga Karibia dan Amerika Serikat.

Menurut International Crisis Group, upaya untuk mencapai kompromi politik menghadapi hambatan besar.

Sebab, geng-geng di Haiti tersebut telah memberi isyarat bahwa mereka tidak akan mengakui pemerintahan koalisi yang diperkirakan akan terbentuk dalam beberapa hari mendatang. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Imbas Kekacauan di Haiti, 33.000 Warga Mengungsi"

Baca juga: UNICEF Gambarkan Kekacauan di Haiti Mirip Film Mad Max karena Ulang Gangster

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved