Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan Jatim Wajib Vaksin Meningitis dan Polio

Calon jemaah haji di dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur diwajibkan untuk melakukan vaksin polio dan vaksin miningitis.

Editor: m nur huda
PEMKAB PURBALINGGA
Ilustrasi para jamaah calon haji - Calon jemaah haji di dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur diwajibkan untuk melakukan vaksin polio dan vaksin miningitis. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Calon jemaah haji di dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur diwajibkan untuk melakukan vaksin polio dan vaksin miningitis.

Kewajiban vaksin polio dan vaksin miningitis dari calon jemaah haji asal Jateng dan Jatim karena kasus polio di dua kabupaten di Jawa Timur dan 1 Kabupaten di Jawa Tengah.

Maka, membuat jemah di 2 provinsi ini diwajibkan mendapatkan vaksin polio.

"Sebenarnya bukan jemaah yang kena, tapi ada orang yang kena. Yang kita khawatirkan ada bibit-bibit menular ke banyak orang," kata Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo, Sabtu (23/3/2024).

Liliek mengatakan, pemberian vaksin polio ini pada calon jemaah haji ini semacam memberikan jaket pada calon jemaah agar tak terkena dan sehat saat berhaji.

Saat ditemui di sela Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Ditegaskan jika,vaksin meningitis itu wajib.

Apakah ada vaksin lain yang bisa dilakukan jemah untuk menjaga dirinya?

Liliek menyarankan jemaah calon haji bisa saja menambahkan suntik vaksin influenza dan pneumonia secara mandiri sebelum berangkat ke tanah suci.

Namun itu sifatnya sunah atau tak wajib.

"Seperti influenza dan pneumonia itu sunah saja, hanya disarankan sendiri oleh jemaah," ujar Liliek 

Liliek mengatakan suntik vaksin influenza dan pneumonia ini dilakukan untuk pencegahan penularan.

Mengapa tak wajib, padahal penumonia termasuk penyumbang tertinggi penyakit yang tertinggi diderita jemaah haji hingga dirawat di rumah sakit.

Lilik mengtakan, ini prinsipnya sama dengan covid-19 yaitu perlunya proteksi diri yang ketat.

"Sepanjang menjaga diri dengan memakai masker, makan makanan bergizi hingga mengonsumsi vitamin maka penyakit bisa dicegah," imbuhnya.

Mengutip data Kemenkes 2023 lalu, jumlah jemah haji Indonesia yang harus dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akibat kasus pneumonia sebanyak 1.008 orang. Sementara yang dirawat di RS Arab Saudi sebanyak 240 orang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved