Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demak Dulunya Lautan, Terjadi Pendangkalan 30 Meter per Tahun

pada abad ke-17, lautan selat Muria berubah menjadi daratan yang sekarang menjadi bagian dari Kudus, Grobogan, Pati..tanah Denak turun

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/SAIFUL MASUM
Beberapa warga mengarungi banjir menggunakan perahu karet untuk patroli di wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Rabu (20/3/2024). 


 Kata Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, Arso Budiyatno.


Arso mengatakan rapat konsorsium tersebut membahas terkait penurunan tanah di Wilayah pantura khususnya di wilayah Demak, Semarang. 


Kesimpulannya penurunan permukaan tanah di wilayah Demak merupakan satu-kesatuan dengan wilayah yang ada di Semarang dan banyak faktor yang diindikasikan menjadi penyebab.


Faktor-faktor tersebut diantaranya di daerah Sayung memiliki kontur tanah yang relatif muda. “Jadi dibandingkan dengan daratan-daratan yang lain ini memang usianya dianggap paling muda. Jadi memang kekuatan untuk menahan beban yang ada di atasnya memang relatif berbeda kekuatannya”, ujarnya.


Penyebab kedua, Arso menyebut indikasi pengambilan air tanah di wilayah Sayung secara berlebihan. Baik pengambilan air tanah dari warga maupun industri yang ada di wilayah tersebut.


“Pengambilan udara tanah yang berlebihan di zona Sayung dan Semarang Utara. 


Sumur sumur bor, dan juga pabrik pabrik yang ada di wilayah Sayung. Sayung juga termasuk zona industri juga. Diakui atau tidak banyak masyarakat yang menetap tanpa laporan,” terangnya.


Dijelaskan Arso, kontur geologi Demak dan Semarang merupakan satu-kesatuan, artinya pengambilan udara tanah secara berlebihan di Demak akan berpengaruh pada penurunan permukaan tanah di Semarang juga, begitupun sebaliknya.


“Ada sekitar 30 sampai 40 pabrik yang ada di wilayah Sayung, selain itu di wilayah Semarang Utara juga ada puluhan pabrik yang dulunya banyak pengambilan sumur artetis. 


Jadi memang ini menyatu, penurunan tanah tidak serta merta di Demak patah terus turun, tapi di wilayah sekitarnya juga turun, karena memang cekungan airnya satu wilayah cekungan”, ujarnya.


 “Yang terutama ambles itu masih di wilayah pesisir, khususnya Kecamatan Sayung. Kalau di daerah Bonang belum tapi air robnya yang naik,” sambung Arso.


Lebih lanjut Arso menambahkan, “Pelabuhan Tanjung Emas dulunya juga melakukan pengeboran sumur untuk mengambil tanah air yang mencukupi kebutuhan kapal-kapal besar. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor terjadinya penurunan muka tanah”, pungkasnya.


(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved