Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Beda Versi Peristiwa Penembakan, Istri Debt Collector dan Aiptu FN sama Melapor, Siapa Jadi Korban?

Menurut Desrummiaty peristiwa itu terjadi di depan anak-anaknya yang sedang berada di dalam mobil sehingga membuat mereka merasa trauma

Editor: muslimah
Kolase Tribunnews
Tangkapan layar video anggota Satsabhara Polres Lubuklinggau Aiptu FN terlibat perkelahian disertai penembakan dan pembacokan dengan dua orang debt collector di halaman Parkir PSX Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (23/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Beda versi cerita antara Dira Oktasari (43), istri dari debt collector Deddi Zuheransyah dan Desrummiaty (43), istri Aiptu FN soal peristiwa penembakan.

Peristiwa yang menimpa para suami itu terjadi di parkir sebuah mal di Kota Palembang.

Aiptu FN sendiri saat ini sudah menyerahkan diri ke polisi.

Pihak kepolisian mengatakan FN akan bertanggung jawab .

Baca juga: 2 Hari Buron, Aiptu FN yang Tembak Debt Collector Serahkan Diri, Polisi Ungkap Kondisinya

Baca juga: Ingat Nuraeni Siswi SD Sekolah Sambil Gendong Adik? Akan Dibantu Bupati, tapi Ayah Masih Pikir-pikir

Dira dan Desrummiaty saling membuat laporan ke Polda Sumsel. Kedua belah pihak mengklaim jadi korban.

Dari keterangan Desrummiaty suaminya sampai mengeluarkan senjata api dan senjata tajam dikarenakan mendapat kekerasan dari debt collector yang ingin merampas STNK mobil mereka.

Menurut Desrummiaty peristiwa itu terjadi di depan anak-anaknya yang sedang berada di dalam mobil sehingga membuat mereka merasa trauma.

"Anak klien trauma karena peristiwa itu," ujar Kuasa hukum Aiptu FN, Rizal Syamsul SH, Minggu (24/3/2024).

Dari pengakuan yang disampaikan kliennya, Rizal menyebut kejadian itu berawal saat ada dua orang yang mendekat yang seolah-olah kenal.

Namun tak dihiraukan oleh Aiptu FN dan istri.

"Klien tidak menghiraukan mereka, lantas masuk ke dalam mobil," katanya.

Ketika masuk ke dalam mobil dan hendak keluar dari area parkir, dua mobil yang dikendarai para debt collector menghadang mobil Aiptu FN.

"Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi dari belakang," katanya.

Kemudian salah satu debt collector mendekati Aiptu FN sambil menanyakan STNK.

Sempat bersitegang diantara keduanya sampai akhirnya terjadi penganiayaan tersebut.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved