Polemik Kereta Cepat
Usai Disebut Aneh Oleh Mahfud MD, KPK Lakukan Penyelidikan Dugaan Mark Up Kereta Cepat Woosh
Setelah disindir Mahfud MD soal dugaan mark up kereta cepat Jakarta - Bandung Woosh, KPK mengaku kini telah melakukan penyelidikan
Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM - Setelah disindir Mahfud MD soal dugaan mark up kereta cepat Jakarta - Bandung Woosh, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kini telah melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, KPK sempat mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan resmi.
Mahfud lantas merespons imbauan KPK melalui cuitan di akun X pribadinya pada 18 Oktober 2025.
Baca juga: "Bukan Cari Laba" Jokowi Buka Suara Soal Polemik Kereta Cepat Woosh yang Terus Merugi
Baca juga: Perbandingan Jarak Kereta Cepat Whoosh 150Km vs Land Bridge Arab Saudi 1.500Km, Tapi Anggaran Sama?
Ia menyebut KPK aneh karena memintanya melaporkan dugaan mark up proyek Whoosh.
"Di dlm hukum pidana, jika ada informasi ttg dugaan peristiwa pidana mestinya aparat penegak hukum (APH) langsung menyelidiki, bukan minta laporan.
Bisa jg memanggil sumber info utk dimintai keterangan," tulis Mahfud dalam cuitannya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengungkapkan adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark up di proyek ini melalui kanal YouTube pribadinya.
Mahfud menyebut, biaya per kilometer kereta Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dollar AS, atau jauh lebih tinggi dari perhitungan di China yang hanya sekitar 17-18 juta dollar AS.
“Naik tiga kali lipat, ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana?" kata Mahfud dalam kanal YouTubenya pada 14 Oktober lalu.
“Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, KPK menyebut telah melakukan penyelidikan terhadap dugaan penggelembungan anggaran atau mark up proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.
“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat dihubungi wartawan, Senin (27/10/2025).
Asep belum menjelaskan lebih lanjut kapan penyelidikan dilakukan, sebab KPK biasanya melakukan penyelidikan secara tertutup. (*)
Sumber: kompas.com
| "Bukan Cari Laba" Jokowi Buka Suara Soal Polemik Kereta Cepat Woosh yang Terus Merugi |
|
|---|
| Pemprov Jateng Siapkan Kolam Retensi 250 Hektare Atasi Banjir Tahunan Kaligawe Semarang |
|
|---|
| Aris Heran, Kasur pun Dibuang ke Sungai, Nyangkut di Jembatan Dekat Kantor Bupati Kendal |
|
|---|
| Bupati Jepara Proyeksikan Pabrik Formosa Bag Indonesia Bisa Serap 6.000 Tenaga Kerja |
|
|---|
| Syofri Keluhkan Anak Hanya Dapat Snack dari MBG, Dinas Ingatkan B2SA |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.