Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak Kudus

Jelang Idul Fitri, Ansor Demak Dorong Pemerintah Percepat Penanganan Dampak Banjir

Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Demak mendorong pemerintah daerah, provinsi maupun pusat untuk mempercepat penanganan bencana banjir

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
Tribunjateng/Rezanda Akbar
Banjir di Desa Norowito Demak beberapa hari lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Demak mendorong pemerintah daerah, provinsi maupun pusat untuk mempercepat penanganan bencana banjir yang melanda wilayah ini, terlebih menjelang Idul Fitri 1445 Hijriyah.

Hal itu disampaikan Ketua GP Ansor Demak, M Nur Huda di sela kegiatan pertemuan rutin Tri Wulan dan Mujahadah GP Ansor Demak yang digelar di kantor MWCNU Mranggen, Minggu (24/3/2024) malam.

Pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah, baik kabupaten, provinsi, maupun pusat serta sejumlah pihak terhadap penanganan bencana banjir di Demak, terutama terhadap para pengungsi. 

Namun, ada sejumlah hal yang perlu terus didorong agar penanganannya dapat optimal.

Ia mengatakan, saat ini genangan air masih merendam sejumlah permukiman di Demak yang membutuhkan penanganan cepat melalui manajemen pengelolaan aliran air, serta upaya pengeringan menggunakan pompa.

"Kita berdoa dan berharap rekayasa cuaca betul-betul memberikan dampak positif guna perbaikan tanggul yang jebol serta upaya pengeringan di sejumlah permukiman," ujarnya.

Menurutnya, menjelang Idul Fitri 1445 Hijriyah, diharapkan upaya pengeringan air yang menggenangi permukiman sudah tuntas sehingga para warga yang saat ini masih di pengungsian dapat kembali ke rumah masing-masing.

Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk tidak abai terhadap kerusakan lingkungan berupa eksploitasi alam berlebihan di wilayah hulu. 

"Saya kira, ini butuh penangan serius pemerintah. Jangan sampai penanganan hanya fokus ke dampak, tapi seolah melupakan penanganan penyebabnya," tegasnya. 

Sementara itu, Sekretaris GP Ansor Demak, Muhammad Fariq menambahkan, pihaknya juga menyoroti dampak kerusakan infrastruktur, sosial, serta lahan pertanian.

Dampak banjir, banyak jalan raya yang rusak, tempat ibadah terendam lumpur, serta petani yang gagal panen.

"Maka, perlu penanganan cepat. Misalnya, penanganan darurat perbaikan jalan, advokasi ganti rugi petani gagal panen ataupun adanya kredit lunak, serta pendampingan psikologis pada anak yang terdampak banjir," ujarnya.

Khusus untuk dampak petani gagal panen, lanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah masa berlakunya klaim asuransi. Dari informasi yang diterima, asuransi dari kelompok tani di Demak ada yang masa aktif berakhir di 24 Februari 2024 padahal masa tanam telah mundur. 

Sementara itu, Komandan Banser Kabupaten Demak, Teguh Ali Irfan mengungkapkan, sejak adanya musibah banjir pihaknya telah berkoordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PCNU Demak dan pihak pemerintah daerah guna evakuasi korban banjir, pengelolaan pengungsian, dan distribusi logistik.

"Kami mengapresiasi kesigapan dan keikhlasan sahabat-sahabat Banser di sejumlah Ranting dan PAC yang turut membantu warga terdampak banjir ini," ujarnya.

Teguh Ali Irfan yang juga Ketua LAZISNU Kabupaten Demak, mengatakan, saat ini penggalangan donasi maupun distribusi bantuan ke warga terdampak masih terus dilakukan.

"Semoga bencana ini segera berakhir dan saat Idul Fitri nanti seluruh korban banjir bisa kembali ke rumah masing-masing dan berkumpul dengan keluarga," ungkapnya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved