Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Inilah Sosok Dewi Suryani, Guru Informatika SMAN 1 Jekulo Kudus Sindir Gelang "Lakban" Balenciaga

Inilah sosok Dewi Suryani (43) seorang guru informatika di SMA 1 Jekulo Kudus yang viral bikin konten humor gelang balenciaga mirip lakban Rp 51 juta.

|
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TikTok/highsnobiety dan @bu_dewi_saja
Tangkapan layar akun media sosial instagram guru informatika SMAN 1 Jekulo Kudus yang menyindir gelang balenciaga yang mirip lakban, tetapi dijual dengan harga fantastis Rp 51 juta. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Baru-baru ini ramai di jagad maya seorang perempuan mengenakan baju warna khaki pamer gelang yang mirip dengan gelang produk Balenciaga.

Perilaku semacam flexing atau pamer tersebut bahkan sampai diunggah di akun Instagram @lambe_turah mendapat tanda hati sebanyak 231 ribu dan terdapat 7.346 komentar.

Sebenarnya unggahan flexing tersebut bukan hal yang sebenarnya, melainkan hanya parodi belaka.

Baca juga: Sosok Bu Dewi Guru Viral Asal Kudus Parodikan Gelang Balenciaga yang Mirip Lakban

Perempuan yang memakai baju warna khaki dalam unggahan tersebut yaitu perempuan 43 tahun Dewi Suryani seorang guru informatika di SMA 1 Jekulo Kudus.

Sedangkan orang yang merekam yaitu perempuan 34 tahun Mega Indah Silfiani seorang pustakawan di SMA 1 Jekulo Kudus.

Sosok Bu Dewi Guru Viral Asal Kudus Parodikan Gelang Balenciaga yang Mirip Lakban
Sosok Bu Dewi Guru Viral Asal Kudus Parodikan Gelang Balenciaga yang Mirip Lakban (Tiktok @m_36_a)

Pertama kali unggahan parodi flexing gelang lakban Balenciaga diunggah di akun Tiktok Bu Dewi & Bu Mega.

Sampai saat ini unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 28,3 juta kali dan mendapat 2,1 tanda hati.

Dalam parodi tersebut Dewi Suryani dipameri oleh Mega berupa lakban yang mirip disebutnya sebagai gelang produk Balenciaga seharga Rp 51 juta.

Mendapati flexing dari temannya, Dewi langsung membalasnya dengan flexing lebih parah.

Kedua tangan dewi terdapat lakban lebih banyak. Bahkan di jarinya juga terdapat lakban.

“Jadi orang itu tidak boleh sombong, punya dipakai tapi tidak boleh sombong,” kata Dewi dalam unggahan tersebut sembari memasang wajah datar.

Dari mimik wajah yang datar tersebut mengundang tawa sejumlah warganet.

Memang beberapa waktu yang lalu rumah mode Balenciaga asal Paris, Prancis merilis produk barunya berupa gelang yang disebut-sebut mirip dengan lakban.

Yang kemudian membuat beberapa orang tercengan gelang yang disebut mirip lakban tersebut harganya mencapai Rp 51 juta.

Mendapati kabar adanya gelang mirip lakban seharga Rp 51 juta tersebut akhirnya Mega terpikirkan untuk membuat konten dengan kawan karibnya Dewi Suryani.

Konten tersebut hanya sekadar parodi tanpa ada maksud lain.

Bahkan properti digunakan dalam konten tersebut juga lakban asli, bukan gelang mahal produk Balenciaga.

“Jadi (gelangnya) betul-betul asli dari toko ATK (alat tulis kantor). Lakban di perpustakaan untuk buku selain itu kami buat konten gelang Balenciaga. Ternyata ramai. Ini konten sifatnya humor,” kata Dewi.

Memang selama ini antara Dewi dan Mega acap kali membuat konten-konten parodi yang kemudian diunggah di akun Tiktok Bu Dewi dan Bu Mega.

Ada banyak sekali konten yang bersifat lucu yang dibuat mereka berdua.

Konten-konten yang keduanya produksi kebanyakan konten-konten yang spontan muncul begitu saja.

Keduanya tidak pernah sengaja untuk membuat konten layaknya selebritis media sosial profesional.

Semua itu didasari atas aksi lucu yang sering dipraktikkan oleh Dewi saat kumpul bersama kawan-kawan sesama guru dan tenaga kependidikan di sekolah.

Melihat aksi lucu Dewi di sekolah, Mega acap kali merekamnya dan mengunggahnya di story whatsapp.

“Lama-lama kelucuan Bu Dewi juga saya unggah di Tiktok ternyata kok ramai,” kata Mega.

Kini sudah banyak konten lucu buatan mereka berdua yang bisa dijumpai di akun Tiktok Bu Dewi & Bu Mega.

Tidak sedikit konten lucu buatan mereka berdua mendapat respons dari banyak warganet.

“Setiap membuat konten tidak ada konsep dan mengalir begitu saja. Soalnya kalau saya pancing sedikit Bu Dewi itu responnya lucu,” kata Mega.

Keduanya memang berlatar guru dan tenaga kependidikan. Sebisa mungkin konten-konten yang mereka produksi tidak mengandung unsur negatif.

Baca juga: Viral Gelang Lakban Balenciaga Dibanderol Fantastis Rp 51 Juta, Padahal di Pasar Cuma Rp 5.000

Mereka komitmen saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, mereka enggan membuat konten.

Konten-konten itu baru diproduksi setelah jam belajar mengajar selesai.

“Ini juga selaras dengan profesi saya sebagai guru informatika. Jadi saat pelajaran saya juga memberikan pesan kepada anak agar tidak sembarangan membuat konten. Artinya jangan ada unsur negatifnya,” kata Dewi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved