Berita Viral
Kisah Dewi Suryani, Bu Guru SMA di Kudus Jadi Konten Kreator Video Parodi, Mengajar Informatika
Inilah sosok Dewi Suryani guru SMA 1 Jekulo Kudus yang kontennya viral di dunia maya.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
Mendapati kabar adanya gelang mirip lakban seharga Rp 51 juta tersebut akhirnya Mega terpikirkan untuk membuat konten dengan kawan karibnya Dewi Suryani.
Konten tersebut hanya sekadar parodi tanpa ada maksud lain. Bahkan properti digunakan dalam konten tersebut juga lakban asli, bukan gelang mahal produk Balenciaga.
“Jadi (gelangnya) betul-betul asli dari toko ATK (alat tulis kantor). Lakban di perpustakaan untuk buku selain itu kami buat konten gelang Balenciaga. Ternyata ramai. Ini konten sifatnya humor,” kata Dewi.
Memang selama ini antara Dewi dan Mega acap kali membuat konten-konten parodi yang kemudian diunggah di akun Tiktok Bu Dewi dan Bu Mega.
Ada banyak sekali konten yang bersifat lucu yang dibuat mereka berdua.
Konten-konten yang keduanya produksi kebanyakan konten-konten yang spontan muncul begitu saja.
Keduanya tidak pernah sengaja untuk membuat konten layaknya selebritis media sosial profesional.
Semua itu didasari atas aksi lucu yang sering dipraktikkan oleh Dewi saat kumpul bersama kawan-kawan sesama guru dan tenaga kependidikan di sekolah.
Melihat aksi lucu Dewi di sekolah, Mega acap kali merekamnya dan mengunggahnya di story whatsapp.
“Lama-lama kelucuan Bu Dewi juga saya unggah di Tiktok ternyata kok ramai,” kata Mega.
Kini sudah banyak konten lucu buatan mereka berdua yang bisa dijumpai di akun Tiktok Bu Dewi & Bu Mega.
Tidak sedikit konten lucu buatan mereka berdua mendapat respons dari banyak warganet.
“Setiap membuat konten tidak ada konsep dan mengalir begitu saja. Soalnya kalau saya pancing sedikit Bu Dewi itu responnya lucu,” kata Mega.
Keduanya memang berlatar guru dan tenaga kependidikan. Sebisa mungkin konten-konten yang mereka produksi tidak mengandung unsur negatif.
Mereka komitmen saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, mereka enggan membuat konten.
Konten-konten itu baru diproduksi setelah jam belajar mengajar selesai.
“Ini juga selaras dengan profesi saya sebagai guru informatika. Jadi saat pelajaran saya juga memberikan pesan kepada anak agar tidak sembarangan membuat konten. Artinya jangan ada unsur negatifnya,” kata Dewi.
GEGER Mayat Gadis Tanpa Busana di Sungai Citarum, Dina Karyawati Minimarket Korban Pembunuhan? |
![]() |
---|
10 Fakta Kakek Ocang Tewas Lawan King Kobra 4 Meter, Panji Petualang Ungkap Analisis Lengkap |
![]() |
---|
Hari Ini, Sahara Laporkan Yai Mim Lagi ke Polresta Malang Kota: Soal Pelecehan Seksual |
![]() |
---|
18 Gubernur Protes Menkeu Purbaya Soal Rencana Anggaran Daerah Dipangkas, Jateng Ada Ahmad Luthfi |
![]() |
---|
Viral Siswi SD di Semarang Diculik Pemuda 22 Tahun, Dipaksa Lakukan Hal Tak Senonoh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.