UIN Saizu
Halal Center UIN Saizu Purwokerto Usul Pengembangan Pariwisata Halal di Kabupaten Banyumas
Pusat Kajian dan Pengembangan Halal UIN Saizu Purwokerto mengusulkan adanya pengembangan pariwisata halal di Kabupaten Banyumas
TRIBUNJATENG.COM - Pusat Kajian dan Pengembangan Halal (Halal Center) UIN Prof KH Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto mengusulkan adanya pengembangan pariwisata halal di Kabupaten Banyumas. Usulan itu disampaikan dalam Diskusi Pengembangan Pariwisata Daerah di Ruang Rapat Dinporabudpar Kabupaten Banyumas.
Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Halal (Halal Center) UIN Saizu Purwokerto, Dani Kusumastuti merespon adanya citra negatif pariwisata di kawasan segitiga pertumbuhan pariwisata di wilayah Kabupaten Banyumas yang berbasis pegunungan. Menurutnya, hal ini dapat diperbaiki dengan pendekatan pariwisata halal.
Dia menjelaskan, pariwisata halal dapat dipahami sebagai pendekatan wisata yang family friendly, juga muslim friendly. "Pariwisata halal menawarkan layanan amenitas dan ansilari yang lebih membawa ketentraman tidak hanya secara psikologis tapi juga spiritual dan berkualitas," ujar Dani, dalam keterangannya Rabu (3/4/2024).
Dukungan amenitas ini, kata dia, diperoleh dari adanya kuliner halal, hotel syariah, pramuwisata syariah dan chef halal. Adapun ansilari dikembangkan melalui ketersediaan tempat ibadah dan toilet yang bersih, nyaman dan sesuai kaidah agama, juga keberadaan bank ataupun ATM Syariah serta banyak lagi.
Lebih lanjut, Dani menyampaikan sektor ekonomi halal telah terbukti memberikan nilai tambah bagi perekonomian di berbagai negara termasuk Indonesia. Peningkatan ekonomi syariah dan industri halal juga telah dilihat sebagai sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat domestik maupun global.
Jual beli produk halal mencapai $254 Milyar dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi 1-3 persen pada negara-negara anggota Konferensi Islam (OKI). Menyadari potensinya yang luar biasa, negara-negara minoritas muslim seperti Jepang, Korea, Hongkong dan Singapura sangat serius menggarap pariwisata halal dengan membidik wisatawan manca dari Timur Tengah.
"Indonesia sebagai negara dengan muslim mayoritas tentunya tidak boleh kalah. Termasuk di Kabupaten Banyumas, usulan pariwisata halal menjadi nilai tambah bagi pengembangan pariwisata Banyumas yang berkelanjutan dan berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah dan kemakmuran masyarakatnya," jelasnya.
Merespon paparan Kepala Halal Center UIN Saizu, Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Wardoyo menyampaikan, pendekatan pariwisata halal cukup penting dan sangat berpeluang diimplementasikan untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Banyumas.
Dia menyampaikan, forum diskusi ini akan dilanjutkan pada kesempatan mendatang dan segera dengan agenda Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Pembentukan BPPD ini menjadi wujud keseriusan yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas.
Pemda Banyumas bertekad untuk menata dan mentransformasi wajah pariwisata di daerahnya untuk maju dan membanggakan. Hal ini, menurutnya hanya akan berhasil jika ada komitmen dan kolaborasi yang baik dari semua stakeholders.
Sementara itu, Sekretaris Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Deskart Sotyo Djatmiko menyampaikan penting pendekatan multipihak atau pentahelix dalam pengembangan pariwisata. Dalam pengembangan kepariwisataan yang berbasis pengembangan wilayah, orientasinya adalah kemakmuran rakyat yang terdistribusi, partisipasi politik dan ekonomi.
“Saat ini pendapatan daerah Kabupaten Banyumas disokong terbesar dari rumah sakit. Kita ingin nantinya sektor pariwisata dapat berkontribusi besar pula bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyumas,” katanya.
Dengan kekayaan alam dan budaya di Kabupaten Banyumas, Deskart yakin potensi ini bisa direalisasikan untuk menciptakan ekonomi kepariwisataan yang berbasis kebudayaan. Efek multiplier yang bisa dibangkitkan dari sektor pariwisata untuk perekonomian sangat memungkinkan potensial.
Lebih lanjut, Deskart menuturkan, dalam pembangunan pariwisata, tidak hanya perlu obyek wisata yang potensial melainkan juga harus memadai sarananya, akomodasinya dan aksesabilitasnya.
| Ditjen PHU Kemenag RI Gandeng LSP UIN Saizu Rumuskan Draft SKKNI Pembimbing Manasik Haji |
|
|---|
| Halal Center UIN Saizu Serahkan Sertifikat Halal Rumah Potong Hewan dalam Gelaran Selaras |
|
|---|
| Dukung Ekosistem Digital Pendidikan Nasional, Perpustakaan UIN Saizu Integrasikan Teknologi Digital |
|
|---|
| Lewat Seminar Nasional dan Pagelaran Wayang Kulit, Mahasiswa UIN Saizu Perdalam Seni Wayang |
|
|---|
| Lima Mahasiswa UIN Saizu Ikuti Kompetisi Nasional Bidang Arsitektur dan Teknik Sipil |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.