Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mudik 2024

Patroli Rukiah Polresta Sidoarjo Jelang Mudik, Tubuh Ustaz Bergetar di Lokasi Rawan Kecelakaan Maut

Polresta Sidoarjo melakukan patroli rukiah di sejumlah jalan rawan untuk mengurangi angka kecelakaan.

Editor: rival al manaf
istimewa
Polisi saat menggelar patroli ruqyah di Sidoarjo, Jumat (5/4/2024).(Dokumen: Polresta Sidoarjo) 

TRIBUNJATENG.COM - Angka kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran biasanya akan meningkat.

Untuk menanggulangi hal itu setiap polisi lalulintas punya berbagai cara mulai dari membuat rekayasa lalulintas hingga cara lain yang tak biasa.

Salah satunya dilakukan Polresta Sidoarjo yakni melakukan patroli rukiah di sejumlah jalan rawan untuk mengurangi angka kecelakaan.

Baca juga: BREAKINGNEWS Polda Jateng Sterilisasi Jalan Tol ke Jakarta, One Way Akan Berlaku Malam Ini Jam 21.30

Baca juga: Meresahkan, Video Wanita Tiba-tiba Julurkan Lidah Saat Sholat Berjamaah Bikin Warga Takut

Aparat kepolisian mengajak pemuka agama untuk berdoa di sekitar jalur tersebut.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo AKP Ony Purnomo mengatakan, patroli rukiah tersebut digelar berawal dari terjadinya kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Trosobo.

"Kejadian beberapa hari lalu yang di (jembatan) layang Trosobo itu ada satu hari empat kejadian, itu yang meninggal dua orang," kata Ony ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (5/4/2024).

Kemudian, Ony menyampaikan cerita kecelakaan tersebut ke salah seorang ustaz yang dikenalnya.

Dia juga melaporkan peristiwa itu ke Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing.

"Saya konsultasi spiritual, katanya tempatnya banyak energi negatifnya. Kita enggak bisa bahas masalah itu sebenarnya, tapi kan namanya juga ikhtiar," jelasnya.

Selanjutnya, petugas menyiapkan sebuah mobil bak terbuka untuk meletakkan sound dan sebagai tempat berdoa.

Selain itu, polisi juga mengajak dua ustaz yang bertugas melakukan rukiah.

Sejumlah anggota Polresta Sidoarjo langsung mendatangi jalan yang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.

Kedua lokasi tersebut yakni Jalan Raya Trosobo dan Jalan Balongbendo.

"Ada dua ustaz yang satu mimpin doa, satu lagi yang perantara energi negatif, kalau ada tempat yang energi negatifnya muncul beliau badanya getar dan enggak bisa dikontrol, enggak bisa dikendalikan," ucapnya.

"Kita berhenti di situ, kita istilahnya untuk merukiah biar (energi negatif) ngaleh (pergi). Kita tetap pas melakukan rukiah memilih tempat yang tidak mengganggu jalan," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved