Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Ketua BEM UI Verrel Uziel yang Ditantang KKN di Papua, Curhat Dapat Ancaman dan Intimidasi

Diketahui BEM UI ditantang untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tinggal

Editor: muslimah
Kolase Via Tribun Medan
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Verrel Uziel angkat bicara setelah unggahan akun Instagram @bemui_official yang mengkritik TNI di Papua viral.  


TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu belakangan ini viral di media sosial.

Di X mereka bahkan sempat trending.

Hal ini terkait unggahan akun Instagram @bemui_official yang mengkritik TNI di Papua viral.

Setelahnya muncul tantangan agar  mahasiswa UI mau sekali saja KKN di Papua.

YouTuber, Bobon Santoso hingga pengusaha rental mobil di jayapura bahkan ikut merespon tantangan tersebut.

Baca juga: Istilah Viral dalam Hubungan Windy Idol dan Hasbi Hasan: Tuan Putri, Cayang Beb hingga Pesantren

Baca juga: BEM UI Siap-Siap! Bobon Santoso Tantang BEM UI KKN di Papua, Akan Berikan Gaji Youtube Seumur Hidup

Verrel Uziel mengaku mendapatkan ancaman dan intimidasi setelah unggahan akun Instagram @bemui_official yang mengkritik TNI di Papua viral.

Verrel menjelaskan, pihaknya hanya ingin bersuara apa yang perlu disampaikan.

Menurutnya, Papua adalah bagian dari Indonesia yang setiap suara warganya perlu untuk disuarakan, terutama terkait dengan dugaan pelanggaran HAM di sana.

 "Seorang warga sipil yang dianiaya dalam video tersebut pada akhirnya dilepaskan karena tidak terbukti bagian dari gerakan separatis. NKRI sebagai negara hukum sudah semestinya tindak tanduk berpedoman pada hukum yang berlaku," tulis Verrel di Insta Story Instagram miliknya dikutip, Sabtu (6/4/2024).

"Masyarakat sipil tak jarang menjadi korban salah sasaran dan prajurit pun menjadi korban atas konflik berkepanjangan ini," lanjut dia.

Verrel menyebutkan, keramaian ini terjadi karena respons anti-kritik oknum TNI.

Padahal, Kapuspen TNI sudah mengakui bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI dan meminta maaf serta tidak membenarkan kejadian tersebut.

Dia juga merasa miris dengan komentar yang masuk ke BEM UI dan akun media sosial pribadinya, karena keluar dari konteks permasalahan dan seakan-akan menormalisasi kekerasan.

"Sangat banyak ancaman, intimidasi. Sangat banyak oknum aparat yang anti-kritik dan melanggengkan kekerasan. Lebih parah, sangat banyak yang akhirnya melakukan kekerasan seksual secara verbal pada fungsionaris UI. Baiknya sama-sama introspeksi dan berbenah," kata Verrel.

Sementara itu, Muhammad Syaeful Mujab Ketua BEM UI tahun 2017 ikut berkomentar lewat akun X miliknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved