Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Obat Sakit Kepala yang Dijual di Warung Disebut Punya Efek Samping Picu Anemia Aplastik

Unggahan ini viral setelah dibagikan di akun base X @tanyakanrl pada Minggu (14/4/2024).

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
thinkstockphotos
Ilustrasi obat 

Anemia Aplastik bisa timbul jika penggunaan obat dengan dosis yang berlebihan.

“Anemia aplastik itu ada penyebab primer dan sekunder

Untuk efek samping karena obat masuk dalam penyebab sekunder.

Sebetulnya anemia aplastik bisa terjadi atas dasar hipersensitivitas atau dosis obat yg berlebih. semua obat bisa menyebabkan anemia aplastik pada seseorang dengan predisposisi genetik atau peningkatan kemungkinan terkena penyakit tertentu. 

Yang sering menyebabkan anemia aplastik adalah kloramfenikol, fenilbutazon, senyawa sulfur, emas, dan antikonvulsan (obat kejang), obat-obatan sitotoksik misalnya mieleran atau nitrosourea.,” tulis akun @valiisaa.

Namun hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait.

Anemia Aplastik sendiri menjadi perbincangan hangat setelah komika Babe Cabita meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit karena kondisi ini.

Anemia Aplastik merupakan kondisi langka, dimana sumsum tulang berhenti/tidak mampu memproduksi sel darah merah yang berfungski membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, kondisi ini juga bisa menghentikan produksi sel darah putih, trombosit bahkan ketiganya.

Kondisi ini sendiri berbeda dengan anemia hemolitik atau anemia pada biasanya.

Ada dua golongan anemia aplastik.

Unggahan tentang obat yang dijual di warung punya efek samping sebabkan anemia aplastik
Unggahan tentang obat yang dijual di warung punya efek samping sebabkan anemia aplastik (X @tanyakanrl)

Yaitu Inherited Aplastic Anemia atau anemia Aplastic yang diturunkan/adanya kerusakan gen.

Meskipun penyakit ini bukanlah penyakit genetik, namun penyakit ini bisa diwariskan.

Lalu Acquires Aplastic Anemis yaitu anemia alastic yang didapat atau diidap seseorang semasa hidup. 

Biasanya dialami oleh penderita autoimun.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved