Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Skenario Istri Bunuh Ibu Mertua Seolah Jadi Korban Begal, Merasa Urusan Keluarga Sering Dicampuri

Skenario ND seorang istri yang tega menghabisi nyawa mertuanya sendiri dibongkar polisi

Editor: rival al manaf
Istimewa
ND, Istri di Kendari, Sulawesi Tenggara jadi otak pembunuhan mertuanya sendiri, M (52). Semula korban diduga tewas karena jadi korban begal (TribunnewsSultra.com/ La Ode Ari) ((TribunnewsSultra.com/ 

TRIBUNJATENG.COM - Skenario ND seorang istri yang tega menghabisi nyawa mertuanya sendiri dibongkar polisi.

ND ternyata seorang mama muda karena usianya baru 24 tahun.

Ia membuat kejadian pembunuhan ibu mertuanya seolah olah adalah peristiwa pembegalan.

Ia meminta temannya untuk mengeksekusi mertuanya sendiri hingga tewas.

Untuk meyakinkan warga, ia menangis histeris saat kejadian tersebut.

Sementara suami ND kini tak percaya, istrinya menjadi otak pembunuhan ibu kandungnya.

Baca juga: Hal Paling Menyakitkan Buat Novi Damayanti Benci ke Mertua "Ibu Jatuhkan Anakku, Suami Cuma Tertawa"

Baca juga: Alasan Novi Damayanti Halalkan Darah Ibu Mertua, Pegawai SPBN Itu Terkenal Licik: Sewa Pembunuh.

ND menjanjikan uang Rp 75 juta ke temannya demi menghabisi nyawa mertua.

ND (24) selaku menantu yang bunuh ibu mertuanya, MI (51) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya meminta bantuan ke CM (21), rekannya untuk melakukan aksi keji tersebut.

Bahkan parahnya, ND sampai menjanjikan uang senilai Rp 75 juta ke CM dan sudah mencicil pembayaran untuk mengeksekusi sang ibu mertua.

Hal tersebut terkuak setelah CM, memberikan keterangan soal ND lah yang menyuruh dirinya untuk membunuh M.

Janji itu dilontarkan ND kepada M di salah satu rumah makan yang ada di Kota Kendari.

Diketahui MF alias CM adalah rekannya sekaligus tetangga ND.

"Pelaku dijanjikan uang Rp75 juta apabila berhasil melakukan aksinya," ujar Kapolresta Kota Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko dilansir dari TribunnewsSultra.

Bahkan disebutkan jika ND juga sudah mencicil bayaran ke CM untuk mengeksekusi ibu mertuanya, M.

"Di sana ND juga memberikan uang Rp1,5 juta," sambungnya.

Sebelum kejadian tersebut, ND juga pernah memberikan uang kepada M sebanyak Rp9,5 juta.

Kronologi Pembunuhan

Awalnya M diduga tewas karena jadi korban begal, ia meninggal dunia dengan sembilan luka tusuk.

Peristiwa kelam itu terjadi pada bulan suci Ramadan, tepatnya tiga hari menjelang lebaran Idul Fitri, Minggu (7/4/2024) lalu.

Kematian M yang diduga karena begal itu diungkap oleh ND sang menantu.

Saat itu sang menantu mengaku dibegal oleh sekelompok orang.

Sampai mertuanya menjadi korban gegara dihabisi oleh pembegal.

Namun ternyata, kasus tersebut bukanlah pembegalan melainkan pembunuhan berencana oleh ND sendiri.

Polresta Kendari mengungkap kasus begal sadis di Jalan Madusila, Kendari, Sultra, Selasa (16/4/2024).

Termasuk dengan sosok pelaku yang beraksi sebagai pembegal di tempat kejadian perkara tepatnya di Jalan Madusila, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui dalam kejadian pembegalan tersebut menyebabkan seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, berinisial M (51) tewas dengan sembilan luka tusuk.

M saat itu bersama anak menantunya ND sedang berkendara menggunakan mobil melaju dari Indogrosir menuju Pasar Sentral Kota melewati jalan arah ke Lapulu.

Sumber TribunnewsSultra.com yang dikonfirmasi mengatakan ada dua orang yang diamankan, salah satunya menantu korban begal tersebut.

"Iya itu perempuan berinisial N," ujar sumber tersebut saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, pada Selasa (16/4/2024).

Suami Histeris Tau ND Bunuh Ibu

Lebih jauh, dalam rekaman video viral yang beredar di sejumlah media anonim, terlihat sang menantu duduk histeris.

Ia menangis sambil terduduk.

Suara tangisannya pun nampak bergetar.

Wanita yang menguncir rambutnya tersebut mengelap air matanya.

Wanita bernisial N itu pun berada di sebuah ruangan yang diberi sekat tirai.

Di hadapannya ada seorang pria yang juga menangis histeris sampai terbaring.


Namun ternyata tangisan tersebut hanya sebuah drama.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko, mengatakan, otak dari pembunuhan tersebut adalah menantu korban sendiri.

“Menantunya sendiri yang merencanakan pembunuhan,” katanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

Sedangkan, suami dari ND, yakni IR menyebut jika tak menyangka sang istri tega membunuh ibunya.

IR yang tiba di Markas Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya dapat menangis.

Bahkan , IR yang mengenakan kaus hitam bermotif tampak ingin masuk ke Ruangan Unit PPA Reskrim tempat ND diperiksa tetap menangis saat dirangkul oleh personel Reskrim Polresta Kendari.

"Saya mau lihat saya punya istri, pembunuh memang dia itu," ucapnya.

IR mengungkapkan jika sang istri tidak menyukai sang ibu yang menjadi korban pembunuhan berencana hingga meninggal dunia dengan sembilan tusukan.

IR mengaku dirinya dan sang istri sering kali bertengkar.

“Saya dengan istriku sering bertengkar, bukan sering tiap kali,” katanya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (16/4/2024).

Namun, belum diketahui motif ND mengotaki pembunuhan mertuanya.

Ia hanya menjelaskan bahwa istrinya tersebut tidak menyukai ketika IR berkomunikasi dengan keluarganya.

“Memang ini orang (ND) tidak mau kalau saya berhubungan dengan keluargaku,” jelasnya.

Dari hasil penyidikan, diduga penyebab ND mengotaki pembunuhan mertuanya M (51) karena sakit hati.

"Karena ibu mertuanya ini sering mencampuri urusan rumah tangga dari ND," ujar Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko saat konferensi pers Rabu (17/4/2024).

Sehingga hal itulah, ND meminta bantuan MF (21) rekannya sekaligus tetangganya untuk merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Untuk memuluskan rencananya, ND bahkan berjanji akan memberikan uang Rp75 juta jika rencana tersebut terjadi.

ND juga sempat memberikan uang Rp9,5 juta ke MF. Kemudian sebesar Rp1 juta saat keduanya bertemu di warung makan.

"Jadi MF ini dijanjikan uang Rp75 juta dan setelah terjadi pembunuhan ND juga berjanji memberikan uang 4,5 juta setiap bulan selama tiga tahun untuk MF," jelas Kapolres.

Sementara itu, pengakuan ND, dirinya tega membunuh orangtuanya itu karena kesal korban sering mencampuri rumah tangga dan berjanji akan memisahkan ND dengan anaknya.

"Dia sering bilangi saya tidak ada gunanya, sama mau pisahkan saya dengan suamiku," ucap ND.

Terancam Hukuman Mati

Diketahui jika ND dan CM akhirnya berhasil ditangkap dan dihadirkan kepolisian pada Rabu (17/04/2024).

Saat itu keduanya ihadirkan dalam rilis pengungkapan kasus dalam rilis pengungkapan kasus pembunuhan berencana berkedok Begal sadis.

Dalam kesempatan itu ND tampak mengenakan terusan berwarna cokelat dipadukan legging warna hitam serta jilbab berwarna hitam serta masker putih.

Namun ND hanya dapat menunduk malu dan ketakutan setelah diamankan kepolisian.

Sementara, CM memakai kaos berwarna hitam dan celana jeans berwarna biru tua.

CM justru santai didepan banyak orang meskipun sebenarnya tampak sangat tegang.

Atas perbuatannya tersebut, kedua pelaku CM dan ND diancam dengan hukuman mati.

“Para pelaku di ancaman dengan pasal 338 Jo 340 KUHP, ancaman hukuman mati,” kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).

“Kedua pelaku terduga keras terlibat dalam perencanaan pembunuhan terhadap korban perempuan M,” jelasnya menambahkan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved