Kisah Bilal Sukarno Lulusan Terbaik UPN Veteran Jakarta, Pernah Dicap Bakal Bernasib Seperti Ibunya

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Bilal Sukarno pernah dicap nasibnya bakal sama seperti ibunya.

Itu dialaminya saat dia mengalami putus sekolah lantaran keterbatasan biaya dari orangtua.

Semangat juang Bilal Sukarno melawan penghakiman beberapa pihak berkaitan dengan pendidikan setidaknya ini menjadi inspirasi semua pihak.

Meskipun berasal dari keluarga kurang mampu, beberapa kali putus sekolah, Bilal tak menyerah begitu saja.

Baca juga: Ini Sosok Bilal Sukarno Lulusan Terbaik UPNVJ, Sempat Berhenti Sekolah dan Jadi Tukang Cuci

Baca juga: Sosok Herybertus Nabit Bupati Manggarai yang Pecat 249 Nakes, Lulusan Universitas Belanda

Dia pun membuktikan diri bahwa dirinya bisa mendobrak pintu dunia dari prestasi yang diraihnya dalam kaitannya pendidikan.

Salah satu buktinya Itu telah dialami Bilal Sukarno di UPNV Jakarta.

Himpitan ekonomi bukan halangan bagi Bilal Sukarno, alumnus Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ).

Dilahirkan dari keluarga sederhana, Bilal Sukarno harus menghadapi banyak tantangan dalam menggapai impiannya untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan lulus sebagai seorang Sarjana.

Sejak kecil, Bilal sudah merasakan pahitnya kehidupan.

Pernah tidak lulus SD dan harus berpindah sekolah berkali-kali karena kondisi keluarganya.

Ketika mencapai jenjang SMA, Bilal Sukarno terpaksa berhenti sekolah dan bekerja sebagai tukang cuci steam agar bisa melanjutkan sekolah.

Namun, semangat Bilal untuk terus membuktikan diri tidak pernah padam, dengan tekad yang membaja, dia melanjutkan studinya di Program Studi Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPN Veteran Jakarta.

Di kampus tersebut, Bilal Sukarno membuktikan bahwa masa lalunya yang kelam bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.

Selain itu, Bilal juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, tercatat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di universitasnya.

Bilal Sukarno memiliki konsentrasi pada studi politik perkotaan dan sistem pemilu.